Peneliti IPB: 9.600 tumbuhan RI Teridentifikasi Tanaman Obat

Abadikini.com, JAKARTA –  Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan dari sekitar 90 ribu jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia, sebanyak 9.600 teridentifikasi sebagai tanaman obat dan dapat digunakan untuk kebutuhan pemulihan kesehatan.

Seperti dikutip dari Antara, peneliti yang juga Guru Besar Tetap Ekofisiologi Fakultas Pertanian IPB Sandra Arifin Aziz menjelaskan sebagian besar dari tanaman obat tersebut masih merupakan tumbuhan liar di hutan dan belum dibudidayakan.

“Berbagai formula terindikasi memiliki kegunaan untuk pengobatan atau sayuran fungsional,” kata Sandra melalui Humas IPB, Sabtu (2/3).

Menurut dia, tanaman obat sangat berperan dalam menyediakan bahan baku terstandar yang bermutu dan berkelanjutan. Maka itu, prosedur operasi standar budi daya tanaman obat, terutama jenis tertentu yang unik. Ketersediaan bahan baku obat yang terstandar diperlukan, karena berbagai penyakit yang ditemukan misalnya penyakit-penyakit infeksius, non-ifeksius dan degeneratif.

Sandra menambahkan sebanyak 50 persen spesies yang saat ini berada di hutan hujan tropis, menjadi sumber tanaman dan bahan baku obat. Menurut dia tanaman yang berada di daerah tropika berasal dari tumbuhan di hutan alam atau tanaman yang dibudidayakan

Meski punya kekayaan tumbuhan dengan aneka manfaat obat, namun menurut Sandra, pemerintah perlu menyadari adanya ancaman terhadap pengakuan tumbuhan yang ada di Indonesia.

“Ancaman pengakuan dari negara tetangga yang serumpun dengan Indonesia terhadap jenis-jenis tumbuhan dan tanaman potensial sebagai kedaulatan dan hak kekayaan Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Pada dasarnya, terdapat beberapa kelemahan yang perlu untuk dibenahi oleh pemangku kebijakan dalam menjaga kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Kelemahan yang dimaksud antara lain, belum tersedia Standard Operating Procedure (SOP) budi daya, ketersediaan bahan tanaman yang terbatas, dan teknologi pengolahan yang umumnya masih tradisional dan tidak higienis.

Editor
Selly
Sumber Berita
Antara

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker