Berikut Ini Jenis Pohon Langka dan Buah Kelidang Asal Beltim Yang di Ceritakan Yusril Ihza Mahendra

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dalam dua hari ini berada di kampong halamannya di Belitung Timur (Beltim) Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Selama di Beltim Yusril menghadiri Kampanye Dialogis yang diselenggrakan DPC PBB disana, selain itu Yusril juga menerima para kepala desa dikediamannya untuk berdiskusi dan mengadukan persoalan-persolan yang dihadapi para kepala desa guna mencari jalan keluarnya untuk kesejahteraan masyarakat di desa masing-masing.

Dari semua aktivitas Pakar Hukum Tata Negara selama di beltim ia publikasikan melaui Twitter miliknya @Yusrilihza_Mhd, yang dikutip Abadikini.com, pada Ahad (10/2/2019).

Selain mengupload foto-foto kegiatannya disana Yusril juga mengupload foto sebuah pohon langkah dan berbuah unik. Menerutnya pohon langkah ini usah berusia ratusan tahu, dan buahnya bernama “Kelidang”.

“Buah ini unik dan langka. Ketika saya kecil tahun tahun 1960an saya lihat pohon ini di kompleks perumahan eks orang Belanda di Bukit Samak, Manggar, Belitung. Tak menyangka pohon yang sama masih ada sampai sekarang dan sedang berbuah,” tulisnya.

“Ini pohonnya. Sudah sangat tua. Pohon ini nampaknya sudah berumur lebih 100 tahun. Pernah dimakan api karena terbakar, tapi tetap hidup sampai sekarang,” sambungnya

Ini buahnya yang sudah matang kata Yusril. Bulat bentuknya. Orang Belitung menyebut buah ini “Kelidang”. Ia juga mengupload Beberapa buah Kelidang yang baru dipetik

“Itu buah Kelidang yang baru dikupas. Isinya mirip cempedak, tapi rasanya beda. Rasanya asam manis. Saya tidak tahu apakah buah ini ada di daerah lain. Saya belum pernah melihatnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, Dikutip Abadikini.com dilaman Wikipedia, Kelidang atau Keledang (Artocarpus lanceifolius Roxb) termasuk buah langka bumi Kalimantan. Keledang merupakan buah yang mulai terlupakan seiring dengan habisnya hutan-hutan alami. Tumbuhan ini termasuk suku Moraceae (nangka-nangkaan), berkerabat dengan mentawa, kluwih, pintau, cempedak, sukun, selanking, benda, dan nangka.

Nama-nama lainnya, di antaranya, kĕledang (Mly.); simar naka (Bat.); bangsal (Dy.); khanun-pa (Thai). Di pelbagai tempat di Borneo, pohon ini dikenal dengan berbagai sebutan seperti bangsal, binturung, bunon, kayu dadak, emputu, kakian, sedah, tempunang. Juga ada yang menyebutnya kateh, keledang, kledang, paribalek, peruput, pudu, tarap hutan, katebung, tiwadak banyu, dan lain-lain.

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker