Simbol Cinta Abadi di Balik Indahnya Sunset Candi Plaosan
Abadikini.com, KLATEN – Plaosan adalah kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kabupaten Klaten. Masih satu kawasan dengan Candi Prambanan dan Candi Sewu yang jauh lebih dikenal wisatawan.
Walaupun terhitung kalah pamor oleh Prambanan, Candi Plaosan masih tetap dikenal oleh para traveler. Didatangi warga untuk piknik, jogging, atau bersepeda.
Kompleks bangunan kuno ini populer pula sebagai titik untuk menikmati sunrise dan sunset. Candi kembar yang terlihat kemerahan tertimpa cahaya matahari memang indah dilihat. Juga sempurna sebagai latar foto layak unggah di Instagram.
Kompleks terbagi menjadi Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Masing-masing candi berdiri di atas tanah lapang berumput. Candi induk dikelilingi puluhan candi perwara dan ratusan stupa perwara.
Jika dilihat dari strukturnya dapat disimpulkan kalau Plaosan termasuk candi Buddha. Pasalnya kompleks terdiri dari candi induk yang dikelilingi candi-candi perwara. Walaupun begitu, arsitekturnya mengadopsi gaya Hindu dan Buddha sekaligus.
Dilansir dari Merdeka.com, Candi Plaosan merupakan peninggalan Raja Rakai Pikatan dari Medang yang juga dikenal sebagai Mataram Kuno. Konon kedua candi kembar ini merupakan perlambang jodohnya Rakai Pikatan dan sang permaisuri, Pramodyawardhani. Sementara arsitekturnya yang mencampurkan dua unsur budaya menggambarkan toleransi mendalam di antara pasangan beda agama tersebut.
Agar Candi Plaosan selalu dikenal, diadakanlah Festival Candi Kembar setiap tahun. Ini adalah festival yang menampilkan seni tari dari berbagai daerah di tanah air. Ini juga merupakan festival budaya terbesar yang dimiliki Klaten.