Gaya Rambut Cerminkan Perubahan Sosial dan Politik

Abadikini.com – Di banyak bangsa dengan sejarahnya yang kuat, urusan rambut tidaklah sekadar hal yang berkait dengan gaya atau penampilan seseorang (mode). Misalnya di Inggris. Warga Inggris telah lama mencoba membuat pernyataan tentang diri mereka sendiri melalui gaya rambut mereka.

Di antara warga Inggris yang memberikan pernyataan tendiri mereka lewat rambut, sebut saja Henry VIII hingga Twenties bob via Cavalier curl. Lucy Worsley dalam laman historyextra mengungkapkan bahwa bagaimana gaya potongan rambut mencerminkan perubahan sosial dan politik selama 800 tahun terakhir.

Kotor Itu Bagus
Biksu abad ke-12 yang menulis buku berjudul “An Apology for Beards” berpendapat bahwa “misteri luar biasa” dari rambut yang kusam dan berminyak menunjukkan “kebersihan interior” dan “kebajikan ilahi”. Ketegangan mencolok dalam agama Kristen menemukan kebajikan dalam penderitaan, dan menganggap patut dipuji memiliki kepala yang gatal dan mengerikan.

Kebingungan Identias
Ksatria abad pertengahan terus-menerus dikritik karena gaya rambut mereka yang sering berubah (seperti padanan modern mereka di Liga Utama sepakbola). Sebagian dari masalah mereka, kata sejarawan fashion abad pertengahan Margaret Scott, adalah konsep ‘rantai besar keberadaan’ yang mengatur tempat semua orang di masyarakat.

Jadi perubahan gaya rambut bisa sangat membingungkan. Jika para ksatria muda menumbuhkan mereka terlalu lama, mereka dicerca karena terlihat seperti wanita. Jika mereka memotongnya pendek, itu juga buruk, karena mereka dapat disalahartikan sebagai bhikkhu (biksu) yang berotak.

Insiden Diplomatik
Raja dan ratu memiliki rambut yang ‘politis’. Anda bahkan dapat melacak pasang surutnya hubungan Inggris dengan Prancis di gaya rambut Henry VIII dan istananya. Di masa mudanya, ia memiliki gaya rambut yang panjang. Namun kemudian Henry membentuk aliansi dengan Perancis, dan ketika raja Prancis, Francis I, melukai kepalanya, Henry mencukur kepalanya sendiri. Pada titik tertinggi persahabatan mereka, Henry dan Francis berjanji untuk tidak bercukur sampai mereka bertemu lagi.

Ikal Penuh Makna
Seperti pertapa berbulu abad pertengahan. Pada abad ke-17 William Prynne yang ketat berpikir bahwa perawatan pribadi hampir membahayakan kesombongan dan berdosa. Dia mencela mode 1630-an untuk rambut panjang, dan keriting sebagai “pelanggar hukum, banci, pemberani, jahat, menjijikkan, tidak sopan, tidak senonoh, nakal, whorish, fasik, mengerikan, aneh, kurang ajar, menyinggung, konyol, bodoh, dan kekanak-kanakan”

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker