Gara-gara Puisi Fadli Zon, Yenny: Keluarga NU Nggak Terima

Abadikini.com, JAKARTA – Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, ikut buka suara terkait puisi berjudul ‘Doa yang Tertukar’ oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Menurut Yenny, Fadli telah suul adab atau melakukan tindakan tidak beretika bila benar sosok yang dibahas Fadli adalah tokoh kharismatik, pengasuh sekaligus pendiri Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang Jawa Tengah yang juga tokoh kharismatik senior Nahdlatul Ulama (NU), KH Maimun Zubair alias Mbah Moen.

“Kok orang sepuh dihina seperti itu di kau-kau kan dibilang makelar doa, pokoknya menurut saya tidak beretika kalau yang dituju itu Mbah Moen,” jelas Yenny usai mendampingi perwakilan petani tebu menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (6/2/2019).

Menurut Yenny, apa yang dilakukan Mbah Moen murni salah ucap dan sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh orang sepuh. Yenny mengatakan, bila didengarkan kembali struktur kalimat doa yang disampaikan Mbah Moen jelas bahwa sosok yang dimaksud dalam doa adalah sosok di sampingnya yang tak lain adalah capres nomor urut 01, Jokowi.

“Anak saya tiga, saya suka salah manggil nama. Apalagi Mbah Moen yang sudah lebih sepuh, saya yang usianya setengahnya dari Mbah Moen sering salah manggil nama anak sendiri,” kata Yenny.

Yenny merasa bahwa dalam atmosfer pilpres, maka hal apa pun bisa dijadikan sebagai komoditas politik. Namun, ia meminta agar dalam berpolitik tetap harus memperhatikan adab dan sopan santun, terlebih kepada tokoh kharismatik NU. Yenny justru mengingatkan Fadli agar tidak dianggap telah melakukan penghinaan terhadap ulama.

“Nanti mau nggak dituduh menghina ulama? Keluarga NU banyak yang nggak terima. Kalau membela Pak Prabowo jangan dengan menghina ulama dong apalagi menghina ulama NU,” kata Yenny.

Sebelumnya, Fadli Zon membuat puisi bertajuk ‘Doa yang Ditukar’ guna menanggapi upaya meralat doa merujuk dukungan ke salah satu calon presiden. Doa Kiai Maimun ini dipanjatkan di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat (1/2/2019) lalu.

Editor
Muhammad Irwan
Sumber Berita
Republika

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker