Perseteruan antara Partai Demokrat dengan Metro TV Kian Memanas Soal Sumber Berita Asia Sentinel

Abadikini.com, JAKARTA – Perseteruan antara Metro TV dengan Partai Demokrat (PD) terkait kutipan dari pemberitaan media Asia Sentinel berujung konflik. Disebutkan PD mengecam berita yang menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus century, disamping itu PD menganggap Asia Sentinel merupakan media abal-abal.

Pimpinan Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan Metro TV sudah menjalankan kaidah-kaidah jurnalistik. Metro TV juga sudah memberikan ruang klarifikasi pada Partai Demokrat.

“Ada beberapa hal yang sudah kita lakukan. Ada pernyataan yang seolah-olah kita tidak memberikan hak jawab atau kesempatan kepada Partai Demokrat untuk menanggapi pemberitaan Asian Sentinel yang kita beritakan. Padahal, di sana ada beberapa narasumber (dari Partai Demokrat),” kata Don Bosco di Gedung Dewan Pers di Jakarta Pusat, Rabu, (3/10/2018).

Beberapa kader Partai Demokrat yang sudah dimintai konfirmasi yakni Kadiv Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, dan Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi. Metro TV juga sudah memuat konfirmasi dari Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan hingga mengutip pidato Susilo Bambang Yudhoyono.

Meski sudah memberikan ruang klarifikasi, Dewan Pers meminta Metro TV untuk memuat hak jawab Partai Demokrat di jam-jam sibuk, meminta maaf secara visual maupun dalam berita berjalan (running teks). Dewan Pers juga meminta Metro TV mengulas di editorial maupun di berita-berita lainnya. Namun, Metro TV menolak seluruh risalah yang diajukan Dewan Pers.

Pimpinan Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan, Metro TV sudah menjalankan kaidah-kaidah jurnalistik. Metro TV juga sudah memberikan ruang klarifikasi pada Partai Demokrat.

Lantaran Metro TV menolak seluruh rekomendasi Dewan Pers, maka Partai Demokrat akan membawa masalah ini ke tingkat lebih tinggi, yakni sidang pleno. Sidang pleno merupakan sidang tertinggi di Dewan Pers dan hasilnya wajib dipatuhi.

“Kita lihat dan menunggu sidang pleno dengan Dewan Pers karena adjudikasi di pertemuan pertama kita menolak hasilnya. Ini soal demokrasi, silakan saja dan kami akan siap dengan hasil-hasilnya,” pungkas Don.

Sebelumnya, Partai Demokrat memprotes pemberitaan Metro TV karena Asia Sentinel dianggap media abal-abal dan tak terdaftar di Dewan Pers Hongkong. Namun, Don Bosco menilai itu urusan pengadilan untuk menentukan data yang dikutip Asia Sentinel itu benar atau tidak.

“Tapi, sebagai data jurnalistik, ini lebih memadai dan lebih dari cukup untuk melihat kembali kasus Century,” ucap dia.

Jurnalis John Berthelsen dari Asia Sentinel mengulas hasil investigasi kasus Bank Century di salah satu artikelnya. John menyebut pemerintah SBY melakukan konspirasi kriminal terbesar dan mencuri dana USD12 miliar dari pembayar pajak dan mencucinya melalui bank-bank internasional.

Investigasi setebal 488 halaman itu menyebut ada 30 pejabat yang terlibat dalam kasus ini. Hasil investigasi ini diajukan ke Mahkamah Agung Mauritania bulan lalu.

Namun, setelah viral dan menjadi polemik, Asia Sentinel justru menghapus artikel itu dalam laman resminya. Bahkan, Asia Sentinel memuat permintaan maaf kepada SBY.

“Asia Sentinel ingin menarik kembali sebuah cerita yang terbit pada 10 September 2018 di situs web tentang mantan pemerintah Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia. Dalam artikel yang ditulis sendiri oleh Pemimpin Redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen,” tulis Asia Sentinel dalam website, Rabu, 19 September 2018.

Asia Sentinel juga mengaku telah bertindak tidak adil dalam mencantumkan pendapat pihak lain yang tertulis dalam artikel tersebut. “Artikel itu juga hanya satu sisi dan melanggar praktik jurnalistik yang adil,” tulis Asia Sentinel. (bob.ak/medcom)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker