PPM-NTB Bentuk Tim Pengawas Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Paska Gempa Lombok

Abadikini.com, JAKARTA – Bencana gempa bumi susulan yang terjadi di pulau Lombok selama satu bulan berturut-turut serta tercatat sebagai bencana gempa bumi terparah dari sepanjang bencana gempa bumi yang terjadi di Indonesia.  Bencana tersebut telah menelan 500 lebih korban jiwa,  ribuah korban luka berat dan luka ringan serta puluhan ribu bangunan yang hancur.

Akibat gempa yang terjadi masyarakat secara umum mengalami kerugian yang mencapai triliunan sehingga pemda Pemprop dan pemerintah pusat harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk dapat merehabilitasi dan merekonstruksi pembangun yang ada di pulau lombok.

Sejauh ini pemerintah pusat bersama seluruh pemprop maupun pemda seluruh indonesia dan lembaga swasta sudah mengalokasikan bantuan untuk pemulihan lombok yang terkena bencana gempa bumi serta untuk menggati kerugian yang dialami oleh masyarakat.

Sehingga sekelompok pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Poros Pemuda Dan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (PPM-NTB) membentuk TIM pengawas rehabilitasi dan rekonstruksi yang di pimpin oleh bambang Irawan Spd demi menjaga segala kemungkinan serta mengawasi pejabat terkait serta tim rehabilitasi dan rekonstruksi yang nakal.

“Kami telah membetuk tim pengawas bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan lombok,  demi menjaga segala kemungkinan yang terjadi terutama mencegah tindakan nakal dari pejabat terkait ataupun tim yang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pembangun lombok,” kata ketua tim pengawas rehabilitasi dan rekonstruksi Bambang Irawan melalui rilisnya kepada Abadikini.com, Selasa (11/9/2018).

Irawan menjelaskan, tim ini akan bekerja secara sukarela dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang dialokasikan baik oleh pemerintah pusat, daerah dan juga swasta agar ada transparansi dalam pemanfaatan anggaran-anggaran tersebut.

“Tim yang kami bentuk ini akan melakukan pengawasan serta melakukan transparansi terhadap penggunaan sejumlah anggaran yang telah dialokasikan, jangan sampai anggaran yang dialokasikan cukup tinggi sementara minim pembangunan dan itu yang kita khauwatirkan,” pungkasnya. (ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker