Jelang Pilpres, Mantan Agen Intelijen Rusia dan Putrinya Diracun??

Abadikini.com, SALINBURY – Mantan agen Dinas Intelijen Militer GRU Rusia, Sergei Skripal (66 tahun), ditemukan tak sadarkan diri bersama putrinya, Yulia (33), pada Ahad (4/3/2018) siang. Menurut pejabat kontra-terorisme Inggris, Asisten Komisaris Mark Rowley, keduanya ditemukan di sebuah bangku di luar pusat perbelanjaan di Kota Salisbury, Inggris selatan.

Keduanya dalam kondisi kritis dan seorang petugas polisi yang saat itu tiba di lokasi kejadian juga dalam kondisi serius di rumah sakit karena terkena paparan racun. “Insiden ini dianggap sebagai insiden besar yang melibatkan percobaan pembunuhan dengan menggunakan racun agen saraf. Saya bisa memastikan, kedua orang itu telah ditargetkan secara khusus,” ujar Rowley.

Rowley mengatakan para ilmuwan pemerintah telah mengidentifikasi agen saraf yang digunakan, tetapi dia tidak akan mengatakan jenisnya karena itu masih bagian dari penyelidikan. Dia juga menolak memberikan rincian tentang bagaimana racun itu bisa diberikan kepada Skripal dan putrinya.

Kepala petugas medis Inggris mengatakan insiden tersebut menimbulkan risiko rendah pada masyarakat luas. Namun jika ada orang yang merasa tidak sehat, maka disarankan untuk segera memeriksakan diri.

Sumber keamanan AS, yang berbicara tanpa menyebutkan nama, mengatakan dugaan utama penyelidikan polisi adalah pihak Rusia mungkin telah menggunakan racun tersebut untuk melawan Skripal, guna membalas dendam atas pengkhianatannya. Skripal mengkhianati puluhan agen Rusia untuk intelijen Inggris sebelum ditangkap oleh pihak berwenang Rusia pada 2004.

Dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada 2006 setelah menjalani persidangan rahasia dan pada 2010. Ia kemudian diberi perlindungan di Inggris setelah ditukar dengan mata-mata Rusia yang tertangkap di Barat sebagai bagian dari pertukaran mata-mata Perang Dingin di bandara Wina.

Pada Selasa (6/3), Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan jika Moskow berada di balik insiden tersebut maka Inggris dapat mengambil tindakan untuk menghukum Rusia. Rusia membantah terlibat dan justru mengatakan histeria anti-Rusia telah dihidupakan dengan sengaja untuk merusak hubungan dengan London.

“Sangat sulit untuk tidak menilai spekulasi ini sebagai provokatif yang dirancang untuk memperumit hubungan kedua negara kita,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Rabu (7/3/2018).

Malcolm Sperrin, profesor di Institute of Physics and Engineering in Medicine, mengatakan agen saraf dapat menyebabkan gagal jantung, serangan pernapasan, kedutan, atau kejang. “Saya tidak tahu adanya agen saraf yang pernah digunakan seperti ini sebelumnya,” kata Sperrin.

Rowley mengatakan ratusan detektif saat ini sedang menyelidiki kasus Skripal untuk melihat garis waktu pergerakannya selama beberapa hari terakhir ini. Petugas telah menutup area Salisbury tempat Skripal ditemukan dan juga restoran pizza Zizzi tempat mereka makan malam, serta pub Bishop’s Mill tempat mereka minum.

Putra Skripal, Alexander (43), telah meninggal tahun lalu. Media Inggris mengatakan kematiannya terjadi saat ia berkunjung ke St Petersburg, kota asal Putin. Istri Skripal, Liudmila, juga meninggal karena kanker pada 2012. Alexander dan Liudmila Skripal dimakamkan di London Road Cemetery di Salisbury.

Kasus Skripal terjadi sesaat sebelum pemilihan presiden Rusia pada 18 Maret mendatang. Dalam pemilihan ini, Putin diperkirakan akan menang dan memperpanjang masa jabatannya enam tahun lagi. (bob.ak/rep)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker