Klarifikasi PT Waskita Terkait Kecelakaan Proyek Tol Becakayu

Abadikini.com, JAKARTA- Kecelakaan konstruksi kembali terjadi dalam proyek yang ditangani PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kali ini insiden terjadi di Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dekat gardu tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, pada Selasa (20/2/2018) pukul 03.00 WIB. 

Dari kejadian tersebut, TMC Polda Metro Jaya melaporkan ada tujuh korban dalam kondisi kritis, yang kemudian dibawa ke RS UKI Cawang. 

Semula kecelakaan proyek ini dilaporkan terjadi akibat tiang pancang proyek jalan tol Becakayu ambruk. Namun, pihak PT Waskita Karya memberikan klarifikasinya. Kepala Divisi III PT Waskita Karya Dono Parwoto menyatakan insiden ini disebabkan oleh jatuhnya bekisting pier head, bukan tiangnya. 

“Pada saat dilakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot, sehingga jatuh,” ungkap Dono selaku pimpinan dari divisi yang mengerjakan konstruksi proyek Becakayu, melalui keterangan tertulisnya yang diterima TirtoSelasa. 

Merespons kecelakaan tersebut, Waskita Karya telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yang berwajib untuk menanganinya. Saat ini, sedang dilakukan investigasi secara internal dan oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut. 

“Diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1×24 jam,” ucapnya. 

Ia menyampaikan bahwa pihak manajemen Waskita sangat menyesal atas kejadian ini. “Untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan,” kata dia. 

Proyek jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 kilometer. 

Telah terjadi kecelakaan kerja di beberapa proyek Waskita Karya dalam beberapa bulan terakhir. Pada 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang jatuh, tidak ada korban jiwa. 

Selain itu, crane proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) jatuh pada 16 November 2017 dan tidak memakan korban jiwa. 

Kemudian, pada 29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Paspor (Pasuruan Probolinggo) jatuh. Peristiwa ini menyebabkan satu pekerja tewas. 

Pada 22 September 2017, jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) jatuh. Korban luka 2 orang dan 1 orang pekerja tewas. 

Sebelumnya, pada 4 Agutus 2017, tiang penyangga light rail transit (LRT) Palembang jatuh. Insiden ini menewaskan 2 pekerja tewas. (ak/tirto)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker