Terkait Dengan Deportasi Ustadz Abdul Somad di Hongkong, Prabowo Angkat Bicara

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, turut memprotes otoritas Bandara Hong Kong terkait mendeportasi Ustadz Abdul Somad pada Sabtu (23/12/2017).

Prabowo mempertanyakan alasan pihak keamanan Hong Kong yang sengaja dan tanpa alasan jelas mengusir Abdul Somad.

Padahal, diketahui, ustadz yang kondang di media sosial itu diundang oleh para Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Hong Kong untuk memberikan ceramah.

“Apa ya dasarnya sampai main begitu (deportasi), saya juga enggak ngerti,” ujar Prabowo kepada JawaPos.com di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Mantan Danjen Kopassus ini menambahkan, pemerintah dan semua pihak terkait juga perlu mencari tahu alasan otoritas Hong Kong melakukan penolakan kepada Abdul Somad. “Saya kira semua harus cari tahu ya,” singkatnya.

Sekadar informasi, Abdul Somad ditolak masuk Hongkong oleh otoritas setempat setibanya di bandara, Sabtu sore (23/12/2017) lalu.

Ustaz asal Riau tersebut tak kuasa membendung kekecewaannya karena batal berdakwah untuk Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong.

Abdul Somad juga membeberkan kembali kronologi penolakan di bandara Hongkong. Penolakan bermula ketika pesawat yang ditumpanginya baru mendarat di bandara Hongkong pada pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB.

Saat itu, sejumlah orang berseragam sipil yang diduga petugas otoritas imigrasi Hongkong menghadang Abdul Somad saat hendak turun dari pesawat. Ia pun menuruti petugas untuk membuka dompet, sang ustadz pun lantas merasa semakin disudutkan.

Mereka mempertanyakan seluruh kartu identitas Abdul Somad yang ada di dalam dompet. Salah satu yang sempat dipertanyakan adalah kartu anggota Rabithah Alawiyah (Organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia).

Ia menyebut, pihak imigrasi Hongkong menaruh curiga dengan kartu tersebut karena memiliki logo bintang dan terdapat sejumlah tulisan berhuruf Arab.

Ustaz Abdul Somad menduga, kecurigaan otoritas imigrasi Hongkong karena termakan dengan isu terorisme yang berkembang.

Selain soal isi dalam dompet, otoritas imigrasi Hongkong juga bertanya tentang seluruh identitasnya. Mereka bertanya soal pekerjaan, pendidikan, serta keterkaitan dengan ormas dan parpol.‎ (rfl.ak)

Sumber: Demokrasi.co

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker