Usai Fashion Show 12 Jam Model Asal Rusia Meninggal Dunia

abadikini.com,  SHANGHAI- Seorang model asal Rusia meninggal dunia setelah mengalami kelelahan. Dilansir dari Fox News, Sabtu (28/10/2017), sang model tersebut tengah mengikuti sebuah acara fashion di Cina selama tiga bulan. Fashion show tersebut berlangsung di Shanghai.

Vlada Dzyuba ditemukan tak sadarkan diri setelah menjadi 12 jam fashion show non-stop. Ia kemudian mengalami koma. Dzyuba tidak pernah bangun dari komanya, hingga akhirnya meninggal dua hari kemudian. Model berusia 14 tahun tersebut diketahui menderita meningitis kronis.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Fox News, Dzyuba tengah menjalani kontrak slave labor atau pekerja budak remaja. Ia takut untuk menjalani pemeriksaan medis. Padahal, ia hanya diperbolehkan bekerja tiga jam saja dalam satu pekan karena penyakit meningitis kronis tersebut.

Ibu Dzyuba, Oksana, mengungkapkan bahwa ia sempat berhubungan dengan putrinya melalui telepon. “Dzyuba hanya berkata dia kelelahan dan ingin tidur,” kata Oksana. Ia kemudian tak berhenti selalu mengontak putrinya untuk istirahat dan tidur.

Dzyuba memang sempat mengeluh kondisi badannya kurang baik. Bahkan ketika naik panggung, suhu badannya berubah menjadi dingin. Dzyuba akhirnya tak sadarkan diri dan koma. Setelah mendapat kabar mengenai kondisi Dzyuba, Oksana langsung berangkat ke Shanghai.

Sejumlah model muda asal Rusia memang banyak direkrut Cina. Kejadian yang menimpa Dzyuba kini menjadi perhatian publik. Pekerjaan remaja sebagai model terkesan mengeksploitasi. Perm Modelling Agency yang mengatur perjalanan Dzyuba tidak mengetahui secara detail mengenai kontrak tersebut.

“Tidak ada yang menyangka ini bisa terjadi, ini bagian dari konsekuensi kami,” ujar Kepala Perm Modelling Agency Elvira Zaitseva. Ia juga mengungkapkan tidak melakukan pemeriksaan mendetail mengenai kontrak Dzyuba. Bahkan Zaitseva tidak mengetahui perihal gangguan medis Dzyuba.

Hingga saat ini kematian Dzyuba masih diselidiki banyak pihak, termasuk kepolisian Moscow. Kremlin Human Rights yang juga bagian dari Ombudsman di Perm, Rusia, turut melakukan investigasi kasus tersebut. (ak/rp)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker