Polisi Tangkap Tiga Orang Terduga Penggerebekan dan Penganiayaan Pasangan Remaja di Tangerang
abadikini.com, TANGERANG – Polresta Tangerang menangkap tiga orang yang diduga telah menganiaya dan menelanjangi pasangan kekasih yang diduga melakukan tindakan tidak senonoh di Kampung Kadu, Kecamatan Cikupa, Tangerang. Kasus ini terungkap setelah videonya beredar di media sosial dan menjadi viral.
Ketiga orang itu berinisal G, T dan A. Namun Polresta Tangerang belum dapat merinci peran dari ketiga orang tersebut.
“Kami harus lihat perspektifnya, kami bukan ke masalah mesumnya melainkan bagaimana penindakannya,” kata Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, Senin (13/11/2017).
Menurut Sabilul, kejadian itu berawal ketika warga Kampung Kadu, Kecamatan Cikupa, Tangerang, mendatangi pasangan berinisial R dan MA pada Sabtu (11/11/2017) malam.
Baca juga:
- VIDEO: Viral, Dua Sejoli Kids Zaman Now Terciduk Warga Saat Berbuat Mesum
- Ada Motif Lain Dibalik Penggerebekan Pasangan Remaja yang Diarak Keliling Kampung
Keduanya didatangi di rumah kontrakan yang ditempati MA. Warga menduga pasangan tersebut melakukan tindakan tidak senonoh lantaran saat didatangi, pintu kontrakan MA tidak sepenuhnya terbuka.
Tak lama setelah didatangi, warga kemudian mengarak R dan MA. Saat diarak itulah MA dan R disuruh melepaskan pakaiannya oleh Ketua RT dan Ketua RW setempat.
“Bajunya langsung dibuka, disuruh mengaku sampai melepas pakaian dalamnya. Ketua RT dan Ketua RW (RW 03) yang melepas, dia juga ngomong tolong foto-foto ini,” kata Sabilul.
Dari kejadian tersebut, Sabilul mengatakan, penyelidikan polisi tidak mengarah pada dugaan perbuatan mesum oleh MA dan R melainkan pada penindakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Sabilul melanjutkan, berdasarkan rekaman video yang beredar, polisi akan menjerat pelaku penganiayaan, termasuk yang menelanjangi MA dan R dengan Pasal 170 KUHP dan atau 335 KUHP.
Polisi sampai saat ini juga masih mencari pengunggah video tersebut dan meminta supaya penyebaran video tersebut tidak diteruskan.
Terkait kondisi MA dan R, Sabilul mengatakan polisi menyediakan bantuan psikiater kepada mereka lantaran diduga mengalami guncangan akibat penganiayaan. (beng.ak/cnn)