Walikota Surabaya Jangan Bikin Warga Panik

Merebaknya virus corona, negara Cina memproduksi jutaan masker dalam waktu sepekan, dikarenakan kekurangan stock dan pemerintah jepang membagikan jutaan masker kepada warganya untuk mengantisipasi sebaran virus corona, lain halnya Walikota Surabaya Risma malah menimbun masker disaat warganya yang kelimpungan mencari masker kesehatan tersebut.

Fenomena kenaikan harga masker kesehatan ini viral dimana-mana, satu buah masker saja harganya bisa mencapai 10 hingga 16 ribu rupiah. Di sisi lain dalam press conference-nya Presiden Joko Widodo dan Kapolri berjanji akan menindak tegas, siapapun yang melakukan penimbunan masker dan mempermainkan harga. Tindakan tegas ini sesuai dengan Pasal 107 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan.

“Pelaku Usaha dilarang menyimpan Barang kebutuhan pokok dan/atau Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi kelangkaan barang, gejolak harga,dan/atau hambatan lalu lintas Perdagangan Barang.”

Dan atas pelanggaran pasal tersebut ancaman sanksinya iyalah 5 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp50 miliar sebagaimana diatur dalam Pasal 107. Atas kejadian ini lantas berlakukah sanksi tersebut bagi Walikota Surabaya Bu Risma? Yang sudah jelas-jelas mengaku menimbun masker ketika warga membutuhkannya, apapun alasan risma ini tidak bisa di benarkan karena pengadaan barang itu pun harus mendapatkan persetujuan DPRD Kota Surabaya. Walaupun untuk menghadapi tanggap bencana.

Silakan kawan-kawan media cermati apa saja yang sudah dilanggar oleh Walikota Surabaya yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya ini.

Mbok yo gak usah panik,

Ini jangan-jangan yang panik dan membuat situasi tidak nyaman itu Bu Walikotanya sendiri.
Beberapa minggu yang lalu tiba tiba viral video Risma soal ramalan gunung meletus dan gempa, lantas mau bikin seremonial menyambut kapal pesiar orang asing disaat suasana kekhawatiran orang akan virus corona, yang pede-nya lagi umumkan bahwa walikota menimbun masker kesehatan disaat stock masker mulai langka dan mahal, tentu bukan warga Surabaya saja yang protes atas inisiatif Risma ini warga Jawa Timur juga pasti kecewa.

Sekarang kalau kondisi seperti ini, siapa yang menyebabkan warga panik? Nanti bisa-bisa dimainkan pihak yang mencari keuntungan lho.

Saya sarankan pada masyarakat agar tidak perlu membeli masker. Kata Pak Menteri Kesehatan bahwa masker itu buat untuk orang sakit, kita tidak perlu lebay membeli kalau kita tidak sakit, dan saya yakin warga Kota Surabaya akan memperhatikan gaya hidup lebih sehat setelah fenomena virus corona ini.

Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wal afiat,dan terhindar dari segala penyakit.

Kita tetap jalani kehidupan normal dan insha Allah badai akan segera berlalu.
Mengenai borong memborong masker kesehatan Bu Risma wajib dimintai pertanggung jawabannya saja. Ini namanya pemborosan uang rakyat surabaya.

Oleh: Samsurin
Penulis adalah Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kota Surabaya

 

Baca Juga