Trending Topik

Dan Akhirnya, Anies Serahkan Penanggulangan Banjir Besar Jakarta ke Presiden Jokowi dan Menteri PUPR

Abadikini.com, JAKARTA – Anies Baswedan menyerahkan penanggulangan banjir besar Jakarta ke Presiden Jokowi dan Menteri PUPR.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan kunci penanggulangan banjir di wilayah yang dipimpinnya, ada di Pemerintah Pusat, yang kini dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pasalnya, Anies Baswedan berpendapat persoalan banjir yang ada di Jakarta bermula dari daerah hulu yang berada di luar Jakarta.

Seperti mengutip dari laman tribunkaltim Sabtu (4/1/2020), menurut Anies Baswedan, Pemerintah Pusat melalui Menteri PUPR yang bisa menanggulanginya.

Diketahui, sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir sejak Rabu (1/1/2020).

Sebanyak 31.323 warga yang berasal dari 158 kelurahan sempat mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Namun, sejumlah warga yang mengungsi disebut mulai kembali ke rumahnya sejak Kamis (2/1/2020).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meneliti penyebab banjir Jakarta, setelah proses evakuasi korban banjir rampung.

Yang jelas, kata Anies Baswedan, banjir di tiap wilayah disebabkan berbagai faktor.

“Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain.

Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable,” kata Anies Baswedan di Kampung Pulo, Jakarta Timur, kemarin.

Wilayah yang dinormalisasi tetap banjir Anies berujar, banjir tetap terjadi di wilayah yang sudah dilakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Contohnya, yakni di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Anies Baswedan meninjau langsung wilayah tersebut, kemarin.

“Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah.

Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir,” ujar Anies Baswedan di Kampung Pulo.

Perlu penanganan komprehensif

Melihat wilayah yang masih direndam banjir meski sudah ada normalisasi, Anies Baswedan menekankan, banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif.

Cara komprehensif yang dimaksud Anies Baswedan, yaitu mengendalikan volume air dari hulu yang akan masuk ke Jakarta.

Sebab, Jakarta seringkali menerima volume air dalam jumlah besar dari hulu.

Tingginya volume air dari hulu seringkali menjadi banjir kiriman bagi Jakarta.

“Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir,” kata Anies Baswedan.

Andalkan proyek Pemerintah Pusat

Anies Baswedan mengatakan, pembangunan kolam-kolam retensi di hulu untuk mengendalikan banjir Jakarta merupakan wewenang pemerintah pusat.

Karena itu, dia menunggu proyek Pemerintah Pusat.

“Dengan cara seperti itu (pembangunan kolam retensi), Insya Allah bisa, tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya.

Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat,” ucapnya.

Salah satu yang diandalkan Anies adalah Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Anies Baswedan berharap, proyek pembangunan dua waduk yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu bisa rampung tepat waktu.

Dengan demikian, debit air yang harusnya masuk ke Jakarta akan berkurang karena masuk ke dua waduk itu.

“Dengan waduk yang selesai tepat waktu sesuai rencana, maka itu akan bisa mengendalikan lebih dari 30 persen air yang datang ke kawasan pesisir, kawasan muara.

Kami di Jakarta di kawasan muara,” tutur Anies Baswedan.

Anies Baswedan juga berharap pemerintah pusat lebih banyak membangun waduk serupa untuk mengendalikan banjir Jakarta.

“Dengan adanya pengendalian seperti bangunan dua waduk itu, bila lebih banyak lagi, insya Allah akan lebih baik dalam pengendalian air,” ucapnya.

Tak jelaskan pencegahan banjir di hilir

Anies Baswedan tidak menjelaskan langkah untuk mencegah banjir terjadi waktu ditanya antisipasi banjir berulang saat curah hujan tinggi.

Anies Baswedan hanya menjawab bahwa Pemprov DKI saat ini masih fokus mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir.

“Kami saat ini konsentrasi pada evakuasi penyelamatan warga, dan ini yang kami pastikan berjalan dengan baik,” ujar Anies Baswedan saat ditemui di Duri Kosambi, Jakarta Barat.

Di tempat berbeda, yakni di Kampung Pulo, lagi-lagi Anies Baswedan menekankan bahwa fokus mereka dalam penanganan banjir adalah keselamatan warga.

Pemprov DKI juga berupaya membantu warga yang menjadi korban banjir.

“Bagi kami di Jakarta, fokus kami adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin.

Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin,” tutur Anies Baswedan.

Berdasarkan data dari BNPB terupdate yang diperoleh Abadikini.com yaitu:

Korban meninggal dunia tercatat per 4 Januari 2020, pukul 10.00 WIB menjadi 53 orang dan 1 (satu) orang hilang.

Sumber BNPB

Penambahan korban meninggal dunia terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor.

Untuk Kabupaten Bogor 5 (lima) orang meninggal namun identitas masih belum diketahui.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker