Lintasi Perairan Korea Selatan, Kapal Korea Utara Ditahan

Abadikini.com, JAKARTA – Sebuah kapal Korea Utara dengan tiga awaknya melintasi perbatasan laut de facto dengan Korea Selatan dan telah ditarik ke sebuah pelabuhan, kantor berita Yonhap melaporkan pada hari Minggu (28/7), mengutip Kepala Gabungan Korea Selatan.

Kapal kayu itu melintasi Garis Batas Utara di Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, sekitar pukul 11.20 Sabtu (27/7) malam, kata Kepala Staf Gabungan Seoul, menurut Yonhap.

Awak kapal dan kapal mereka dibawa ke pelabuhan militer Korea Selatan untuk diselidiki, katanya.

Belum diketahui apakah mereka pembelot atau tidak sengaja melintasi perbatasan.

Pada bulan Juni sebuah kapal nelayan dari Korea Utara yang membawa empat orang berhasil melintasi lautan yang diawasi secara ketat antara negara-negara dan dermaga tidak terdeteksi.

Dua dari mereka dikirim kembali ke Utara dan dua lainnya mengatakan mereka ingin membelot.

Seorang jenderal Korea Selatan dipecat karena pelanggaran keamanan perbatasan.

Lebih dari 30 ribu warga sipil Korea Utara telah meninggalkan tanah air mereka, tetapi jarang dari mereka yang melintasi perbatasan darat antar-Korea yang dijaga ketat, yang dibentengi dengan ladang ranjau dan kawat berduri.

Sebagian besar melarikan diri melintasi perbatasan dengan China.

Sebelumnya diberitakan kalau Rusia menuding Korea Utara menahan satu kapal nelayan mereka dan mengancam bakal menghentikan perundingan kerja sama perikanan hingga perkara ini rampung.

“Kami menganggap penyitaan kapal itu ilegal,” demikian pernyataan Badan Perikanan Rusia, Rosrybolovstvo, sebagaimana dilansir kantor berita RIA yang dikutip Reuters pada Kamis (25/7).

Rosrybolovstvo menyatakan bahwa Korut menahan kapal itu pada 17 Juli lalu karena melanggar regulasi karena memasuki perairan mereka.

Di dalam kapal itu terdapat 17 kru, 15 di antaranya dari Rusia, sementara dua lainnya warga Korea Selatan.

Merujuk pada keterangan Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang, para kru tersebut ditahan di sebuah hotel di Kota Wonsan.

Sudah diberi akses untuk bertemu dengan para kru kapal, kini kedubes masih terus menanti proses penyelidikan. Namun berdasarkan data yang dihimpun Rosrybolovstvo, kapal itu tidak memasuki wilayah Korut.

“Berdasarkan sistem pemantauan Rosrybolovstvo, kapal itu menjaga jarak dari pesisir dan berada di luar wilayah perairan negara itu,” demikian pernyataan Rosrybolovstvo.

Rosrybolovstvo kemudian menyatakan bahwa Rusia tidak akan melanjutkan perundingan mengenai perikanan dengan Korut sampai masalah ini selesai.

Editor
Irwansyah
Sumber Berita
CNN

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker