Ekonom UNDP Peringatkan Penggunaan AI Militer Dapat Picu Korban Jiwa Massal
Abadikini.com, MOSKOW – Kepala ekonom Biro Regional Asia-Pasifik Program Pembangunan PBB (UNDP), Philip Schellekens, menyampaikan peringatan serius bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk tujuan militer berpotensi menimbulkan ancaman eksistensial dan mengakibatkan korban jiwa massal.
Peringatan ini disampaikan Schellekens pada Selasa, menyusul rilis laporan baru UNDP tentang risiko AI dalam memperparah ketimpangan antarnegara. Laporan tersebut juga secara khusus mengkaji peran AI dalam persenjataan dan aplikasi militer, menyoroti pentingnya pengawasan ketat.
Schellekens menjelaskan, diskusi mengenai AI saat ini memiliki dua sisi ekstrem. Di satu sisi, AI menghadirkan peluang eksistensial bagi umat manusia untuk mengatasi ancaman besar seperti perubahan iklim dan pandemi.
“Namun, dia juga mengingatkan sisi gelapnya AI, yang dapat menimbulkan ancaman eksistensial dan dapat menjadi kekuatan negatif bagi umat manusia, seperti aplikasi militer di mana AI dapat memicu korban massal,” ujarnya dalam pengarahan di Jenewa.
Schellekens menekankan perlunya pengelolaan perangkat AI yang bertanggung jawab untuk meminimalkan risiko tersebut.
Peringatan dari UNDP ini senada dengan pernyataan pejabat tinggi PBB sebelumnya. Pada Januari, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut AI yang tidak terkendali sebagai ancaman eksistensial, sejajar dengan perubahan iklim dan senjata nuklir.
Lebih lanjut, pada akhir November, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, juga sempat memperingatkan bahwa penggunaan AI generatif oleh perusahaan teknologi dapat menyebabkan peningkatan pelanggaran hak asasi manusia, berpotensi menciptakan “Frankenstein modern”.
Sumber: Sputnik



