Gubernur NTT Buka Pelatihan KDKMP, Tekankan Koperasi Harus Jadi Ruang Produksi dan Gotong Royong
Abadikini.com, KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI resmi memulai Pelatihan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) bagi para Project Manager Officer (PMO), Business Assistant (BA), dan tenaga pendamping desa/kelurahan. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aston Kupang pada Senin (24/11) sore ini dibuka langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Gubernur Melkiades Laka Lena menegaskan bahwa KDKMP adalah program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan menjadi penggerak dan pendorong kemandirian ekonomi rakyat di tingkat desa.
“Koperasi harus menjadi ruang produksi, hilirisasi, dan pemasaran bagi desa,” ujar Gubernur.
Mengintegrasikan Potensi Ekonomi Lokal
Gubernur menyoroti besarnya potensi ekonomi desa di NTT yang belum dimanfaatkan secara optimal, seperti kopi, kakao, mete, garam, rumput laut, energi baru terbarukan, dan pariwisata. Ia menilai KDKMP dapat terintegrasi erat dengan program unggulan provinsi seperti One Village One Product, One School One Product, dan One Community One Product.
Kepada 404 peserta pelatihan—yang terdiri dari 221 PMO dan BA, serta 183 tenaga ahli pemberdayaan P3MD—Gubernur Melki mengingatkan bahwa keberhasilan KDKMP sangat bergantung pada sinergi dan semangat gotong royong di tingkat desa.
“Dan tentu sekali lagi karena ini spiritnya gotong royong (kita harus) jalan bareng-bareng, bersama-sama. Jangan jalan sendiri. Karena sekali lagi, spirit koperasi itu dari, oleh, dan untuk anggota,” himbaunya.
Fokus pada SDM Kompeten dan Tata Kelola Modern
Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop UKM, Panel Barus, turut hadir dan menegaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping adalah prioritas utama dalam pengembangan KDKMP.
“SDM adalah penentu utama keberhasilan koperasi,” kata Barus, menjelaskan bahwa pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan manajerial, teknik pendampingan, tata kelola modern, hingga kemampuan mengoperasikan sistem informasi manajemen koperasi berbasis digital.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTT, Jusuf Lery Rupidara, melaporkan bahwa pelatihan yang menghadirkan narasumber dari Politani Kupang dan Politeknik Negeri Kupang ini bertujuan mempercepat implementasi KDKMP sebagai model koperasi modern yang profesional, transparan, dan berkelanjutan di seluruh wilayah NTT.



