Mentan Amran: Alhamdulillah, Semua Patuh pada Arahan Presiden Prabowo, Harga Pupuk Subsidi Turun 20% di Seluruh Indonesia
Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengonfirmasi bahwa kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen telah dilaksanakan secara patuh di berbagai daerah. Kondisi ini dinilai Amran sebagai langkah sukses yang tidak hanya meringankan beban petani, tetapi juga mempercepat target swasembada nasional.
“Kami sudah sidak ke tujuh sampai delapan provinsi untuk memastikan kebenaran di lapangan. Alhamdulillah, semua patut pada arahan pusat dan Presiden Prabowo. Harga pupuk subsidi turun 20 persen di seluruh Indonesia,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, dikutip Senin (17/11/2025).
Dampak Positif: Pembelian Pupuk Naik 20%
Amran menjelaskan, penurunan harga pupuk sebesar 20 persen yang berlaku efektif sejak 22 Oktober 2025 telah memberikan dampak ganda yang sangat positif.
“Yang menarik, pembelian pupuk naik 20 persen bulan ini. Ini fenomena positif. Insya Allah produksi pertanian kita nanti juga meningkat. Semua komoditas pangan yang disubsidi pasti terdorong naik produksinya,” jelasnya.
Penurunan harga ini berlaku untuk dua jenis utama:
Urea: Turun dari Rp2.250/kg menjadi Rp1.800/kg (dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak 50 kg).
NPK: Turun dari Rp2.300/kg menjadi Rp1.840/kg (dari Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak 50 kg).
Penebusan Lebih Simpel, Subsidi Tepat Sasaran
Selain memastikan penurunan harga, Amran juga menyampaikan bahwa proses penebusan pupuk kini jauh lebih mudah dan cepat. Petani tidak lagi diwajibkan menggunakan kartu tani, cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli.
“Syaratnya sekarang simpel, cukup KTP asli dan terdaftar di RDKK. Kalau kuotanya ada, langsung bisa ditebus dan dibawa pulang,” ujarnya.
Ia menegaskan, sistem ini dirancang untuk memastikan subsidi tepat sasaran bagi petani kecil dengan kepemilikan lahan maksimal dua hektare.
Ancaman Sanksi dan Target Swasembada
Mentan Amran turut menegaskan komitmennya untuk menindak tegas distributor yang melanggar aturan, dengan bukti pencabutan izin di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Amran berharap penurunan harga dan peningkatan animo petani ini dapat menjadi momentum emas untuk mempercepat target swasembada pangan nasional. “Awalnya target swasembada kita empat tahun, tapi dengan situasi seperti ini bisa jadi tercapai hanya dalam satu tahun. Ini kebahagiaan besar bagi bangsa,” pungkasnya.



