Peringatan Hari Pahlawan, Ketum Garda Satu: Semangat Juang Pahlawan Adalah Teladan Nyata bagi Generasi Sekarang
Abadikini.com, SURABAYA – Ketua Umum Garuda Sakti Bersatu (Garda Satu), Abdul Rohim, menegaskan bahwa Hari Pahlawan 10 November harus dijadikan momentum refleksi mendalam dan tidak sekadar berhenti di tataran seremonial. Hari bersejarah ini adalah pengingat bagi seluruh anak bangsa untuk kembali menyalakan semangat nasionalisme dan gotong royong di tengah berbagai tantangan zaman.
Menurut Rohim, terdapat beberapa nilai penting yang harus dipegang teguh dari peringatan ini, pertama, menghormati pengorbanan para pahlawan, kedua, Meneladani semangat perjuangan mereka, ketiga, Memperkuat identitas nasional dan keempat, menjadikan Hari Pahlawan sebagai ajang refleksi bagi bangsa.
Rohim menjelaskan bahwa menghormati pahlawan adalah wujud penghargaan tertinggi terhadap mereka yang telah berjuang tanpa pamrih. Garda Satu, melalui jaringan di berbagai daerah, aktif menggerakkan kegiatan sosial dan pendidikan karakter untuk menanamkan nilai patriotisme di kalangan generasi muda.
“Semangat juang para pahlawan adalah teladan bagi generasi sekarang. Kita harus mencontoh keberanian, rasa cinta tanah air, dan keteguhan mereka dalam menghadapi tantangan, termasuk dalam menghadapi persoalan bangsa hari ini,” imbuh Rohim, Senin (10/11/2025).
Ia menegaskan pentingnya membangun kesadaran kolektif agar nilai-nilai luhur kepahlawanan tetap hidup dan menjadi modal sosial bagi kemajuan bangsa.
Rohim juga menyoroti pentingnya identitas nasional yang kuat di era globalisasi. Menurutnya, bangsa Indonesia harus tetap menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang tangguh, tidak mudah dipecah belah, serta menjunjung tinggi persatuan.
Peringatan Hari Pahlawan, lanjutnya, juga menjadi momen refleksi nasional—apakah semangat perjuangan itu masih menyala dalam diri generasi penerus.
“Kita harus bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita telah melanjutkan perjuangan mereka dengan berkarya dan membangun bangsa ini,” ucapnya.
Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan, Garda Satu berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan. Rohim berharap, semangat kepahlawanan dapat terus hidup dalam setiap langkah anak bangsa.
“Kami akan terus meneladani sifat terbaik para pahlawan dan meneruskan arahan pemerintah, terutama dari Presiden Prabowo Subianto, agar Indonesia menjadi negara yang lebih kuat, adil, dan sejahtera,” pungkasnya.
Hari Pahlawan menjadi pengingat bahwa semangat perjuangan tak boleh padam. Bagi Garda Satu dan seluruh masyarakat, menjadi pahlawan masa kini berarti berbuat nyata untuk kemajuan bangsa, sekecil apa pun kontribusinya.
Sebagaimana diketahui, presiden Prabowo pada hari ini, Senin 10 November 2025 menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 kepada 10 Tokoh pejuang bangsa.
Ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2025 yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, 6 November 2025, dan diumumkan secara publik pada 10 November 2025.
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Bidang Perjuangan: Politik dan Pendidikan Islam
Jasa Utama: Presiden ke-4 Republik Indonesia ini dikenal sebagai tokoh pluralisme dan demokrasi. Beliau dinilai berjasa besar dalam memperjuangkan toleransi, kebebasan beragama, serta reformasi politik pascarezim Orde Baru.
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto
Bidang Perjuangan: Perjuangan Bersenjata dan Politik
Jasa Utama: Sebagai Presiden ke-2 RI, beliau dinilai memiliki jasa besar dalam menegakkan stabilitas nasional pasca-1965 dan membangun fondasi ekonomi nasional. Beliau juga pernah menjabat Panglima Kostrad dan menjadi tokoh sentral dalam pembentukan Orde Baru.
3. Almarhumah Marsinah
Bidang Perjuangan: Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan
Jasa Utama: Aktivis buruh perempuan yang gugur pada 1993 ini dikenang karena keberaniannya memperjuangkan hak-hak pekerja di masa sulit. Marsinah menjadi simbol perjuangan buruh Indonesia dalam menegakkan keadilan dan kemanusiaan.
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
Bidang Perjuangan: Hukum dan Diplomasi
Jasa Utama: Mantan Menteri Luar Negeri RI ini dikenal sebagai perancang konsepsi “Archipelagic State” (Negara Kepulauan) yang kemudian diakui dunia melalui Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS). Jasa-jasanya besar dalam memperkuat kedaulatan hukum laut Indonesia.
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah
Bidang Perjuangan: Pendidikan Islam
Jasa Utama: Tokoh pendidikan asal Padang Panjang, Sumatera Barat, ini merupakan pendiri Diniyah Puteri, sekolah Islam pertama bagi perempuan di Indonesia. Beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan perempuan dan pejuang emansipasi dalam bingkai nilai Islam.
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo
Bidang Perjuangan: Perjuangan Bersenjata
Jasa Utama: Mantan Komandan RPKAD (kini Kopassus) ini dikenal dalam operasi penumpasan G30S/PKI serta kiprahnya membina pendidikan militer. Beliau berperan penting dalam pembentukan Resimen Taruna Akmil dan pembinaan generasi muda TNI.
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin
Bidang Perjuangan: Pendidikan dan Diplomasi
Jasa Utama: Sultan Dompu ke-11 ini dikenal sebagai tokoh pejuang kemerdekaan dari Nusa Tenggara Barat yang aktif membangun pendidikan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya melalui diplomasi lokal.
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil
Bidang Perjuangan: Pendidikan Islam
Jasa Utama: Ulama besar asal Bangkalan, Madura, ini dikenal sebagai guru para pendiri bangsa, termasuk K.H. Hasyim Asy’ari. Beliau berperan penting dalam pengembangan pesantren dan pendidikan Islam di awal abad ke-20.
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih
Bidang Perjuangan: Perjuangan Bersenjata
Jasa Utama: Tokoh asal Simalungun, Sumatera Utara, ini dikenal sebagai pejuang lokal yang menentang kolonialisme Belanda dan menjadi simbol perlawanan rakyat Batak terhadap penjajahan.
10. Almarhum Zainal Abidin Syah
Bidang Perjuangan: Politik dan Diplomasi
Jasa Utama: Sultan Ternate terakhir sebelum integrasi ke NKRI dan Gubernur pertama Irian Barat ini berperan besar dalam perjuangan diplomatik mempertahankan keutuhan wilayah Maluku Utara dan mendukung berdirinya Republik Indonesia.



