Mahfud MD Ragukan Keterlibatan Luhut Sejak Awal Proyek Whoosh: Baru Diberi Tugas Setelah Kasus Ini Bocor Tahun 2020
Abadikini.com, JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menyatakan keraguannya terhadap peran Luhut Binsar Pandjaitan sejak awal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Menurut Mahfud, kontrak awal kereta cepat terjadi sekitar tahun 2015-2016, periode di mana baik dirinya maupun Luhut belum diberi tugas untuk menangani proyek tersebut.
“Saya ragu kalau Pak Luhut terlibat di sini (proyek Whoosh) karena Pak Luhut itu baru diberi tugas sesudah kasus ini bocor. Tahun 2020 Pak Luhut baru diberi tugas menangani ini,” kata Mahfud dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (28/10/2025).
Mahfud menjelaskan, Luhut diangkat Presiden Jokowi sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi pada tahun 2019. Jabatan Luhut sebelumnya tidak bersinggungan langsung dengan proyek ambisius ini.
“Jadi tahun sebelumnya Pak Luhut ndak ikut di sini (menangani proyek Whoosh) karena bukan bidangnya. Tahun 2020 Pak Luhut disuruh menyelesaikan kasus ini dan katanya barang itu sudah busuk. Bukan saya membela Pak Luhut, saya kira Pak Luhut tidak ikut dari awal kasus ini,” lanjut Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengaku kenal baik dengan karakter Luhut. Sebagai sosok berlatar belakang militer, Luhut akan selalu patuh pada perintah atasan, dalam hal ini Presiden.
“Saya tahu karakternya Pak Luhut kalau diberi tugas oleh presiden itu sama dengan militer pada umumnya, kalau yang memerintah atasan harus diselesaikan, tidak banyak mempersoalkan,” pungkasnya.

