Ngabalin Tepis Fitnah Adu Domba: Pembuat e-Flyer Palsu Kalian Telah Menyesatkan Banyak Orang
Abadikini.com, JAKARTA — Politisi Partai Golkar Prof. Ali Mochtar Ngabalin kembali angkat bicara setelah dirinya menjadi sasaran fitnah lewat e-flyer palsu yang beredar luas di media sosial. Dalam unggahan di akun X pribadinya, @AliNgabalinNew, Ngabalin menegaskan bahwa dirinya difitnah oleh pihak tak bertanggung jawab yang mencoba mengadu domba dirinya dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional itu menilai, tindakan penyebar fitnah melalui e-flyer palsu adalah perbuatan dzalim dan tercela. Namun meski diserang bertubi-tubi, Ngabalin memilih untuk tidak membalas dengan amarah.
“Para pembuat e-flyer palsu yang memfitnah saya, kamu sungguh sangat dzalim. Meski demikian saya memaafkanmu. Semoga rahmat Allah SWT menyertai keseharianmu. Nasihat saya, segeralah move on dan sadar. Carilah rezeki dengan jalan yang baik, jangan dengan cara mendzalimi saya atau orang lain lewat e-flyer hoaks,” tulis Ngabalin dalam akun X pribadinya @AliNgabalinNew dilansir Senin (27/10/2025).
Pernyataan itu menjadi viral karena disampaikan dengan nada tegas namun tetap penuh maaf. Sebagai seorang muslim yang taat dan akademisi, Ngabalin menilai tidak pantas melawan fitnah dengan kebencian. Ia mengaku lebih memilih menasihati para pelaku agar tidak menjadikan fitnah dan hoaks sebagai sumber penghidupan.
Selain sebagai politisi senior Partai Golkar, Prof. Ali Mochtar Ngabalin juga dikenal sebagai Guru Besar Hubungan Internasional di Busan University of Foreign Studies (BUFS), Korea Selatan. Dengan latar akademik dan pengalaman diplomasi yang panjang, ia menegaskan pentingnya moral dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
“Siapapun Anda, mari kita bersama-sama mengajak para pengguna media sosial agar tetap bijak. Ada tanggung jawab besar kita untuk mendidik publik tentang moral dalam bermedsos,” ujarnya mengingatkan dalam pesan singkatnya saat dihubungi Senin (27/10/2025).
Ngabalin menyoroti maraknya fenomena “pencari makan dengan cara kotor” di dunia maya, mereka yang rela menebar hoaks dan fitnah demi sensasi dan keuntungan pribadi. Ia menyebut kelompok seperti ini sebagai “penyebar racun kebencian” yang menggerogoti nilai kemanusiaan dan merusak tatanan sosial.
“Jauhilah mereka yang setiap hari menyebarkan berita bohong, memfitnah, dan mengadu domba. Jangan biarkan energi kita tercemar oleh kebencian dan caci maki. Jagalah ruang publik kita agar tetap sehat,” pesan Ngabalin.
Pernyataan Ngabalin ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang gemar memanipulasi informasi demi kepentingan politik atau popularitas semu. Di tengah maraknya perang opini dan fitnah digital, Ngabalin menegaskan bahwa dirinya akan tetap berdiri di jalur etika dan kebenaran.
“Saya tidak akan tunduk pada fitnah. Saya sudah maafkan, tapi jangan kira saya diam terhadap kebodohan moral,” pungkasnya.


