Kabur Lewat Kloset, 10 Tahanan Samarinda Ditangkap dalam 24 Jam, 5 Masih Kucing-kucingan

Abadikini.com, SAMARINDA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil meringkus 10 dari 15 tahanan yang melarikan diri dari sel Polsek Samarinda Kota. Hingga Senin (20/10) pagi, pengejaran terhadap lima tahanan lainnya masih terus dilakukan.
“Hingga pukul 07.00 WITA, kami sudah mengamankan 10 tahanan yang kabur,” ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar di Samarinda.
Aksi pelarian massal itu terjadi pada Minggu (19/10) siang. Para tahanan nekat menjebol dinding di area kloset kamar mandi sel, lalu melarikan diri melalui celah sempit yang mereka buat. Begitu kabar pelarian mencuat, tim gabungan dari Polresta Samarinda dan Polda Kalimantan Timur langsung diterjunkan untuk melakukan penyisiran di berbagai titik strategis.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, aparat berhasil melacak dan menangkap 10 tahanan di sejumlah lokasi berbeda di wilayah Samarinda. Keberhasilan itu tak lepas dari kerja cepat tim gabungan yang mendapat dukungan informasi masyarakat dan relawan di lapangan.
Kapolresta menuturkan, seluruh satuan fungsi—mulai dari Satreskrim, Satintelkam, hingga Bhabinkamtibmas—dilibatkan dalam operasi pengejaran. Polisi juga mengimbau lima tahanan yang masih buron untuk segera menyerahkan diri, serta meminta masyarakat melapor jika mengetahui keberadaan mereka melalui layanan darurat 110.
Dari hasil penyelidikan sementara, penyidik telah mengantongi identitas tahanan yang diduga menjadi otak di balik aksi kabur massal tersebut. Untuk mencegah kejadian serupa, para tahanan yang telah tertangkap dipindahkan ke ruang tahanan Polresta Samarinda karena fasilitas sel di Polsek Samarinda Kota mengalami kerusakan.
Kapolresta Hendri Umar memastikan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) tengah melakukan penyelidikan internal untuk menelusuri kemungkinan adanya kelalaian petugas jaga. Ia juga menegaskan, para tahanan yang kabur akan dijerat dengan pemberatan hukuman karena mencoba melawan proses hukum yang tengah berjalan.
“Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi penting bagi kami untuk memperketat sistem keamanan di seluruh ruang tahanan di wilayah hukum Polresta Samarinda,” tegasnya.