Perang Dagang Babak Baru, Pasar Kripto Berdarah Akibat Ancaman Tarif Trump

Abadikini.com, JAKARTA — Pasar kripto kembali bergejolak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor hingga 100 persen terhadap produk asal China. Ancaman itu langsung memicu kepanikan di kalangan investor dan membuat harga aset digital anjlok tajam.
Dikutip dari Coinbase, Senin (13/10/2025), pernyataan Trump di platform Truth Social akhir pekan lalu membuat sentimen pasar berubah drastis. Dalam waktu kurang dari satu hari, lebih dari 1,6 juta pedagang kripto dilikuidasi, dengan nilai transaksi mencapai sekitar 7 miliar dolar AS hanya dalam satu jam.
Brian Strugats, kepala perdagangan di Multicoin Capital, memperingatkan total nilai likuidasi bisa menembus 30 miliar dolar AS. Ia menyebut kondisi ini dapat memperburuk risiko penularan di pasar keuangan yang lebih luas.
Harga Bitcoin menjadi yang paling terpukul. Kripto terbesar di dunia itu anjlok 8,4 persen ke level 104.782 dolar AS pada Sabtu (11/10/2025), menyebabkan kerugian sekitar 19 miliar dolar AS di pasar kripto hanya dalam sehari.
Aset digital lain juga ikut melemah. Ethereum turun 5,8 persen ke 3.637 dolar AS, Binance Coin terkoreksi 6,6 persen menjadi 1.094,09 dolar AS, dan XRP terjun 22,85 persen ke 2,33 dolar AS, memangkas kapitalisasi pasarnya sekitar 16 persen menjadi 140,19 miliar dolar AS.
Sejak perang dagang AS–China memanas kembali, investor global makin berhati-hati terhadap aset berisiko. Peningkatan tarif, gangguan rantai pasokan, dan gejolak di pasar saham membuat volatilitas di aset digital makin tinggi.
Situasi bertambah rumit karena penutupan sebagian pemerintahan AS menunda rilis data ekonomi penting. Kondisi ini membuat arah pasar makin sulit diprediksi di tengah tensi politik dan perdagangan yang kembali memanas.
Dengan retorika Trump yang semakin keras terhadap China, pelaku pasar kini bersiap menghadapi badai volatilitas baru, terutama di sektor kripto yang sangat sensitif terhadap perubahan sentimen global.