Gubernur NTT Dorong Disiplin Guru dan Kontrol Penggunaan AI untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sumba

Abadikini.com, WAINGAPU – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menggelar pertemuan tatap muka bersama Koordinator Pengawas, Kepala Sekolah, perwakilan Guru, dan Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Pulau Sumba. Dalam pertemuan yang diadakan di SMA Negeri 1 Waingapu, Sumba Timur, Senin (6/10/2025) malam, Gubernur Melki menyoroti perlunya peningkatan mendesak kualitas pendidikan di NTT.
Gubernur Melki menegaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT sangat urgent, mengingat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT pada tahun 2024 berada di posisi 35 dari 38 provinsi, menempatkan NTT sebagai provinsi dengan kualitas SDM terendah keempat se-Indonesia.
“Saat ini kemampuan numerasi dan literasi di NTT itu menurun. Bahkan sekarang, ada yang sudah masuk SMP, SMA juga Perguruan Tinggi yang baca tulisnya masih jatuh bangun. Kita tidak boleh biarkan situasi seperti ini berlangsung terus!!” tegas Gubernur Melki.
Disiplin Naik Kelas, Utamakan Buku, dan Kontrol Ketat Teknologi
Gubernur Melki memberikan arahan spesifik kepada para pendidik untuk mengatasi masalah kualitas SDM:
Disiplin Kelayakan Naik Kelas: Guru harus memastikan kelayakan siswa untuk naik kelas. “Jika memang tidak naik kelas, jangan dipaksakan untuk naik. Itu sama saja kita menghasilkan peserta didik dengan kualitas yang tidak kompetitif… kita manja anak-anak, bukan mendidik mereka,” jelasnya.
Kontrol Teknologi Digital: Gubernur meminta Kepala Sekolah dan Guru untuk mengontrol ketat penggunaan teknologi digital seperti AI (Artificial Intelligence) dan Chat GPT. Ia khawatir teknologi tersebut justru membuat siswa malas berpikir dan menyebabkan kemampuan literasi dan numerasi menurun.
Utamakan Buku dan Tatap Muka: Penggunaan buku pelajaran harus tetap menjadi sarana utama mengasah kemampuan literasi, dan pembelajaran harus berimbang antara perangkat elektronik dengan metode tatap muka langsung.
Gubernur juga mengumumkan komitmen Pemprov NTT untuk terus mengalokasikan anggaran besar bagi sektor pendidikan, yang saat ini mencapai Rp2,3 Triliun dari total anggaran Rp5 Triliun.
Dorongan One School, One Product dan Dukungan Sumba Timur
Selain perbaikan mutu akademik, Gubernur Melki mendorong setiap sekolah untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis sekolah melalui program One School, One Product.
“Sekolah-sekolah sekarang ini harus mulai untuk mengembangkan kewirausahaan. Hal ini dapat membantu operasional sekolah dan melatih para siswa untuk menghidupkan jiwa wirausaha,” terangnya.
Menanggapi arahan tersebut, Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, mengakui bahwa Kabupaten Sumba Timur juga menghadapi masalah literasi dan angka putus sekolah yang tinggi. Ia menegaskan komitmen Pemkab Sumba Timur untuk mendukung program Gubernur, termasuk melalui perbaikan kompetensi Guru dan program Satu Sekolah Satu Produk untuk kemandirian ekonomi lokal.
Pertemuan tersebut ditutup dengan sesi dialog di mana Gubernur Melki Laka Lena mendengarkan langsung masukan, kritik, dan saran dari para pengawas, kepala sekolah, guru, dan ketua OSIS se-Pulau Sumba.