Perkuat Diplomasi dan Pasar Industri Pertahanan, Kemenko Polkam Fokus Penetrasi Kawasan Afrika

Abadikini.com, BEKASI – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) mengambil langkah strategis untuk memperkuat peran Indonesia di kawasan Afrika. Hal ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas Penyusunan Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Postur Diplomasi guna mendukung penetrasi pasar industri strategis Indonesia di Afrika. Rakor digelar di Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center, Jumat (3/10).
Asisten Deputi Kerja Sama Pasifik, Oseania, dan Afrika Kemenko Polhukam, Marsma TNI Parimeng, menegaskan bahwa kawasan Afrika merupakan pasar potensial untuk perluasan industri strategis, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan.
“Rapat koordinasi ini bertujuan merumuskan rekomendasi kebijakan yang memperkuat strategi diplomasi Indonesia, termasuk optimalisasi skema imbal dagang sebagai instrumen alternatif perdagangan, serta membuka ruang penetrasi pasar industri pertahanan,” ungkap Marsma Parimeng seperti dikutip, Senin (6/10/2025).
Strategi Baru: Market Intelligence, Capacity Building, dan Imbal Dagang
Rakor mengidentifikasi sejumlah tantangan utama, seperti lemahnya market intelligence, mekanisme pembayaran yang kompleks, dan isu kepastian hukum di Afrika.
Untuk mengatasi hal ini, Kemenko Polhukam mendorong strategi penetrasi pasar yang komprehensif, meliputi:
▪︎ Penyelenggaraan pameran industri pertahanan di Afrika.
▪︎ Kerja sama riset dan produksi bersama.
▪︎ Hibah perawatan Alutsista dan program capacity building (pelatihan pasukan dan beasiswa).
▪︎ Skema pembiayaan ekspor berbasis kredit dan imbal dagang.
Forum ini juga menekankan pentingnya sinkronisasi lintas K/L sesuai mandat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), serta penguatan kerangka hukum kerja sama luar negeri industri pertahanan melalui UU No.16/2012 dan PP No.141/2015.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kemenlu, Kemenhan, Kemendag, Kemenperin, Kemenkeu, Bappenas, TNI, Polri, BUMN strategis, KADIN, dan pelaku industri pertahanan. Diharapkan, forum ini dapat menyelaraskan strategi diplomasi Indonesia agar lebih terarah, terukur, dan adaptif, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis Afrika dalam kerangka Global South.