Mahmoud Abbas Tuding Israel Genosida di Gaza, Singgung Ambisi “Israel Raya” Netanyahu

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuding Israel tengah melancarkan “perang genosida” di Jalur Gaza. Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sambungan video, Kamis (25/9), Abbas menyebut kejahatan itu akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tragedi kemanusiaan paling kelam pada abad ke-20 dan 21.
“Selama hampir dua tahun rakyat Palestina di Gaza menghadapi genosida, penghancuran, kelaparan, dan pengungsian,” ujarnya. Menurut Abbas, agresi militer Israel telah menewaskan dan melukai lebih dari 220 ribu warga Palestina, mayoritas anak-anak, perempuan, dan lansia yang tidak bersenjata.
Abbas juga mengecam ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat yang kian masif. Ia memperingatkan, langkah itu bukan hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengubur harapan atas solusi dua negara. “Kami menolak rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membentuk Israel Raya,” tegasnya, sembari menyoroti meningkatnya aksi kekerasan para pemukim.
Dalam pidato tersebut, Abbas menegaskan kembali bahwa Jalur Gaza merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Palestina. Ia menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih penuh tanggung jawab pemerintahan dan keamanan di wilayah itu. Namun, ia menutup ruang bagi Hamas untuk terlibat dalam pemerintahan. “Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Palestina ke depan,” katanya.
Meski demikian, Abbas turut mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang, menurutnya, tidak mewakili rakyat Palestina maupun perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan.
Sementara itu, pada hari yang sama, pasukan Israel terus merangsek ke Kota Gaza. Netanyahu yang tengah bersiap berpidato di Sidang Umum PBB pada Jumat (26/9), kembali menegaskan tekadnya mencegah pembentukan negara Palestina.
Menurut data otoritas kesehatan Gaza, hingga kini serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 65.419 warga Palestina sejak Oktober 2023.