Inflasi Pangan Diredam, Pemkot Tidore Turunkan Harga Sembako Lewat GPM

Abadikini.com, TIKEP – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bergerak cepat merespons arahan Menteri Dalam Negeri terkait pengendalian inflasi pangan. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemkot meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diawali di Kelurahan Mafututu, Kecamatan Tidore Timur, Minggu (21/9/2025).
Langkah ini diambil menyusul melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama beras. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Yakub Marajabessy, menegaskan bahwa GPM menjadi instrumen penting menjaga pasokan sekaligus memastikan harga tetap terjangkau masyarakat.
“Ini langkah cepat Pemkot bersama TPID agar gejolak harga, khususnya beras, bisa ditekan dan stabilitas pangan tetap terjaga,” ujarnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Inspektur Daerah, Arif Radjabessy. Menurutnya, GPM bukan sekadar distribusi pangan murah, tetapi strategi jangka pendek yang akan menstimulasi penurunan harga di pasar.
“Efek GPM biasanya akan menciptakan keseimbangan baru. Harga di pasar akan terkoreksi karena suplai yang lebih terjangkau masuk langsung ke masyarakat,” jelasnya.
Dalam kegiatan perdana, masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP Rp58 ribu per 5 kg, minyak goreng Rp17 ribu per liter, gula pasir Rp17 ribu per kilogram, serta udang vaname Rp70 ribu per kilogram. GPM juga diperkuat dengan inovasi Mobil dan Kapal Inflasi yang siap menjangkau daerah pegunungan hingga pulau-pulau kecil.
Program ini terlaksana berkat kolaborasi lintas sektor, mulai dari Bank Indonesia, Perum Bulog Ternate, Telkomsel, hingga BUMDes di sejumlah desa. Pemerintah berharap pola kerja sama ini dapat menjadi instrumen efektif menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di tengah tekanan inflasi pangan.