Tak Disangka, Jenggot Pria Ternyata Lebih Berisiko Bakteri Ketimbang Bulu Anjing

Abadikini.com, JAKARTA – Sebuah penelitian di Swiss mengungkap temuan mengejutkan jenggot pria berpotensi menyimpan lebih banyak bakteri berbahaya dibanding bulu anjing. Studi yang dipublikasikan di European Radiology tahun 2019 ini membandingkan 18 pria berjenggot dengan 30 anjing dari berbagai ras, untuk melihat sejauh mana mikroba menempel pada keduanya.
Hasilnya, seluruh pria dalam penelitian menunjukkan tingkat koloni bakteri yang tinggi pada jenggotnya. Lebih dari sepertiga di antaranya bahkan membawa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis, yang bisa memicu abses, infeksi kulit, hingga gangguan saluran kemih. Sementara itu, hanya 23 dari 30 anjing yang ditemukan memiliki bakteri dalam jumlah tinggi, dan hanya empat di antaranya yang membawa bakteri berbahaya.
Peneliti juga menguji pemindai MRI yang digunakan bergantian oleh manusia dan anjing. Menariknya, mesin yang hanya dipakai manusia justru menunjukkan tingkat kontaminasi lebih besar. Hal ini memperkuat dugaan bahwa bakteri pada kulit, pakaian, atau jenggot manusia berkontribusi besar terhadap pencemaran permukaan di fasilitas medis.
Menurut tim riset, jenggot menciptakan “ekosistem mikro” yang ideal bagi bakteri. Rambut wajah mampu menjebak kelembapan, minyak, keringat, sel kulit mati, partikel makanan, hingga debu. Tanpa perawatan yang memadai, kondisi itu menjadi ladang subur bagi mikroba berkembang biak.
Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa jenggot tidak otomatis membuat seseorang sakit. Risiko kesehatan muncul terutama pada individu dengan sistem kekebalan lemah, luka terbuka, atau masalah kulit tertentu.
Solusinya bukan mencukur habis, melainkan menjaga kebersihan. Jenggot disarankan rutin dicuci dengan sampo khusus atau pembersih wajah ringan beberapa kali dalam seminggu, tergantung panjang dan ketebalannya. Minyak atau balsem jenggot bisa membantu menjaga kelembapan sekaligus mengurangi iritasi, sementara pemangkasan berkala mencegah penumpukan kotoran pada rambut bercabang.
Langkah sederhana lainnya termasuk membersihkan alat cukur, sisir, atau sikat secara rutin, serta membilas jenggot setelah makan, berkeringat, atau terpapar debu. Dengan perawatan yang tepat, jenggot bukan hanya tetap sehat, tetapi juga tetap gaya tanpa menjadi sarang bakteri.