Inovasi Ekonomi Kreatif Tidore Bikin APEKSI Angkat Topi

Abadikini.com, TIKEP – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan kembali mencuri perhatian lewat berbagai terobosan di bidang pengendalian inflasi. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Sinen dan Wakil Wali Kota Ahmad Laiman, sederet inovasi yang digagas pemerintah daerah mulai diapresiasi di tingkat regional.
Salah satunya adalah program Mobil Inflasi dan Kapal Inflasi yang diprakarsai Kepala Bagian Ekonomi Setda Tidore Kepulauan, Nurlaila Yasin. Dua inovasi tersebut baru saja masuk radar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Komisariat Wilayah VI untuk dijadikan best practice antar daerah.
“Iya benar, inovasi dari Kota Tidore Kepulauan dilirik APEKSI Komwil VI untuk dijadikan contoh praktik baik,” ujar Nurlaila saat ditemui di Tidore, Rabu (17/9/2025).
Nurlaila menjelaskan, Mobil Inflasi dan Kapal Inflasi dirancang sebagai solusi distribusi bahan pangan ke wilayah-wilayah sulit dijangkau, baik di daerah pegunungan maupun pulau kecil. Kehadiran inovasi ini diharapkan mampu menekan biaya logistik dan menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok.
“Program ini sudah berjalan sejak tahun lalu, dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Intinya, kami ingin akses pangan murah dan stabil bisa sampai ke seluruh lapisan,” tambahnya.
Selain kedua inovasi itu, Bagian Ekonomi Tidore juga meluncurkan Kado Inflasi (Kerja Sama Antar Daerah untuk Pengendalian Inflasi). Inisiatif ini bahkan telah masuk nominasi Innovation Government Awards (IGA) 2025 Kementerian Dalam Negeri. Tahun depan, Mobil Inflasi dan Kapal Inflasi juga direncanakan diikutsertakan dalam kompetisi inovasi nasional tersebut.
Sebagai Sekretaris Tim Teknis TPID Tidore, Nurlaila menyebut program ini dijalankan dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara, Bulog, Telkomsel, hingga sejumlah BUMDes. Saat ini, implementasinya telah menyasar Desa Maregam, Marekofo, serta empat kecamatan di daratan Oba.
Sementara itu, perwakilan APEKSI Komwil VI, Zulkifli Ohorella, membenarkan bahwa program inovatif Tidore sedang diproses untuk masuk dalam dokumen best practices. “Kami sudah mengumpulkan berbagai data dukung, seperti foto, video, dan pemberitaan resmi. Semoga bisa segera difinalisasi dan dijadikan contoh bagi kota-kota lain di wilayah VI,” jelasnya.
APEKSI sendiri terus memantau berbagai inovasi yang lahir dari daerah. Menurut Zulkifli, praktik baik yang terbukti efektif akan menjadi rujukan agar bisa direplikasi oleh pemerintah kota lain di Indonesia Timur.
“Tidore memberi contoh nyata bahwa inovasi sederhana sekalipun bisa berdampak besar bagi masyarakat. Harapan kami, program ini segera masuk daftar praktik terbaik APEKSI Komwil VI,” tutupnya.