Demonstran Ngamuk, Menteri Nepal Ditelanjangi Sambil Diarak, Perdana Menteri Mundur

Abadikini.com, JAKARTA – Nepal terjerumus ke dalam krisis politik terbesar dalam satu dekade terakhir. Aksi protes yang bermula dari larangan pemerintah terhadap Facebook, YouTube, dan X kini berubah menjadi gelombang kemarahan nasional yang meluluhlantakkan kekuasaan.
Di jalanan Kathmandu, amarah rakyat meledak. Polisi kewalahan menghadapi demonstran yang menolak jam malam. Pos polisi dibakar, fasilitas publik dirusak, dan sejumlah pejabat diburu. Salah satu momen paling menggegerkan terekam dalam video amatir: Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar puluhan orang, ditendang hingga tersungkur ke dinding, lalu diarak tanpa busana. Potongan video itu beredar luas di TikTok dan menyalakan bara perlawanan di seluruh negeri.
Kemarahan warga tak hanya dipicu pembatasan kebebasan digital. Kebocoran video gaya hidup mewah anak-anak politisi memperburuk situasi. Rekaman pesta glamor, liburan eksotis, hingga barang-barang mewah para keluarga pejabat menjadi pukulan telak bagi rakyat yang bergulat dengan inflasi dan pengangguran.
Kerusuhan menelan korban jiwa. Sedikitnya 19 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan pada Senin malam. Sehari kemudian, Selasa 9 September 2025, Perdana Menteri KP Sharma Oli menyerahkan surat pengunduran diri. Oli, yang baru memulai periode keempatnya tahun lalu, dipaksa mundur setelah rumahnya dibakar massa dan dukungan politik runtuh.
Gelombang pengunduran diri tak berhenti di situ. Tiga menteri lain ikut angkat kaki dari kabinet. Mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba dan istrinya, Arzu Rana, yang menjabat Menteri Luar Negeri, dilaporkan juga menjadi sasaran serangan massa.
Nepal kini berada di titik genting. Ketidakpuasan terhadap korupsi dan kesenjangan sosial berubah menjadi badai politik yang meruntuhkan pemerintahan.