Tidore Dorong Gerakan Cegah Stunting, Angka Turun tetapi Belum Capai Target

Abadikini.com, TIKEP – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menggalakkan Gerakan Cegah Stunting sebagai upaya mempercepat penurunan kasus stunting. Meski prevalensi stunting di daerah ini turun cukup signifikan, capaian tersebut belum memenuhi target nasional.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain, mewakili Wali Kota Tidore saat membuka kegiatan itu di Aula Nuku, Kantor Wali Kota Tidore, Kamis (21/8/2025).
Taher menyampaikan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Tidore Kepulauan turun dari 21,3 persen menjadi 16,6 persen. Meski penurunannya mencapai 4,7 persen, angka itu belum memenuhi target 2024, yakni kurang dari 14 persen.
“Gerakan cegah stunting ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Karena itu, kami mengajak keluarga, pemerintah desa, kecamatan, hingga kota, serta tim TPPS untuk bersama-sama menjadi garda terdepan dalam pencegahan,” ujar Taher.
Ia menambahkan, gerakan ini juga menjadi momentum memperkuat sinergi lintas sektor agar generasi muda Tidore tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tidore Kepulauan, Saiful Salim, menuturkan stunting adalah masalah gizi kronis yang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan.
“Stunting kini dipandang sebagai indikator kegagalan pembangunan multidimensi. Karena itu, perlu perhatian dan kerja sama semua pihak untuk menurunkan prevalensi agar sesuai dengan target nasional,” kata Saiful.
Gerakan tersebut diisi dengan paparan narasumber Dr Aspar Abdul Gani, S.KM., M.Kes. Acara juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tidore, Ny. Rahmawati Muhammad Sinen, perwakilan Dharma Wanita Persatuan, pimpinan organisasi perangkat daerah, serta ratusan peserta.