Kemenko Polkam Dorong Bogor Jadi Prioritas Nasional, Dukung Pembangunan dan Kelola Kependudukan

Abadikini.com, BOGOR – Kabupaten dan Kota Bogor, sebagai wilayah penyangga ibu kota dan bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN), harus menjadi agenda prioritas dalam mendukung capaian target pembangunan nasional. Demikian disampaikan Asisten Deputi Koordinasi Administrasi Wilayah dan Kependudukan Kemenko Polkam, Kartika Adi Putranta, dalam rapat koordinasi di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/8/2025).
Menurut Kartika, penguatan kapasitas perencanaan wilayah dan pengelolaan kependudukan di Bogor sangat penting untuk menciptakan keseimbangan pertumbuhan kawasan metropolitan, mengelola arus migrasi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tantangan Utama: Batas Administrasi dan Arus Migrasi
Kartika menjelaskan bahwa tantangan utama dalam perencanaan wilayah adalah belum tuntasnya kejelasan batas administratif antar wilayah. Berdasarkan Permendagri No. 107 Tahun 2014, terdapat 19 titik perbatasan di Kabupaten Bogor yang secara de facto justru dilayani oleh Pemerintah Kota Bogor, dan sebaliknya. Hal ini menimbulkan dualisme pelayanan dan kebingungan bagi warga.
Tantangan lainnya adalah persoalan kependudukan. Arus migrasi yang tinggi, terutama dari wilayah Jabodetabek dan luar provinsi, menyebabkan ketimpangan distribusi penduduk dan munculnya kawasan permukiman informal. Kondisi ini menyulitkan pendataan penduduk yang akurat dan membebani layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Untuk mengatasi hal tersebut, penguatan sistem administrasi kependudukan berbasis digital menjadi agenda penting. Penetapan target Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebesar 10% di tahun 2025 menuntut sinergi lintas sektor dalam mendorong kesadaran dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan Adminduk.
Kartika menyampaikan apresiasi kepada Bappenas, Bappedalitbang Kabupaten Bogor, dan Bapperida Kota Bogor yang hadir sebagai narasumber. “Kami berharap terbangun sinergi antarsektor dalam merumuskan langkah konkret untuk menginventarisasi isu-isu aktual di daerah, serta merumuskan langkah korektif dan adaptif dalam perencanaan pembangunan wilayah dan pengelolaan kependudukan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudi Mashudi, berharap agar Jakarta sebagai kota inti bisa memberikan dampak positif bagi wilayah sekitarnya.