IGK Manila Tutup Usia, Sosok Legenda Persija dan Timnas Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – Dunia sepak bola Indonesia berduka. Mayjen (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, mantan manajer Timnas Indonesia sekaligus Persija Jakarta, berpulang pada Senin pagi, (18/8/2025). Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bunda Menteng pukul 08.59 WIB.
Kabar duka itu beredar di sejumlah grup WhatsApp dan segera dikonfirmasi oleh Ketua Panpel Persija Jakarta, Ferry Indra Sjarief. “Assalamu’alaikum rekan-rekan, telah berpulang Bapak Gubernur ABN Engkong Jenderal IGK Manila jam 9.00 WIB di RS Bunda Menteng,” ujar Ferry.
Jenazah almarhum rencananya akan lebih dulu disemayamkan di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, tempat ia terakhir mengabdi sebagai gubernur sejak 2020, sebelum dimakamkan.
Jejak Emas di Sepak Bola Nasional
Nama IGK Manila lekat dengan sejarah manis Timnas Indonesia. Pencapaian paling monumental ialah keberhasilan membawa skuad Garuda merebut medali emas SEA Games 1991 di Manila. Saat itu, Indonesia menundukkan Thailand melalui adu penalti dramatis, yang hingga kini dikenang sebagai salah satu momen emas sepak bola Tanah Air.
Tidak hanya di level tim nasional, IGK Manila juga memberi kontribusi besar bagi Persija Jakarta. Di bawah manajemennya, Macan Kemayoran sukses meraih gelar Liga Indonesia 2001. Ia kemudian mengakhiri pengabdiannya di Persija pada 2007 karena faktor kesehatan dan usia.
Lebih dari Sekadar Sepak Bola
Selain sepak bola, IGK Manila dikenal luas sebagai tokoh olahraga nasional dengan julukan Bapak Wushu Indonesia. Di luar lapangan olahraga, namanya juga tercatat dalam sejarah militer lewat kiprahnya memimpin Operasi Giring Gajah atau Operasi Ganesha di Sumatera Selatan. Operasi itu memindahkan ratusan gajah liar yang masuk ke kawasan transmigrasi Air Sugihan, kembali ke habitat aslinya.
Lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, IGK Manila meniti karier panjang di berbagai bidang. Ia pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan, hingga Direktur Akademi Olahraga Indonesia.
Warisan dan Pengabdian
Kepergian IGK Manila meninggalkan jejak panjang pengabdian, baik di dunia olahraga, militer, maupun politik. Warisan prestasi dan dedikasinya menjadi catatan penting dalam perjalanan olahraga Indonesia.