Istana Punya ‘Remote-Control’ ke Kursi Ketum Golkar, Bahlil Bisa Digoyang

Abadikini.com, JAKARTA – Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran, menilai keberadaan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar tidak lepas dari dukungan istana.
Menurut Andi, Golkar memang memiliki struktur organisasi yang kuat hingga ke akar rumput dan dihuni banyak kader berpengalaman. Namun, faktor restu politik dari pusat kekuasaan kerap menentukan arah kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu.
“Bahlil bukan sosok yang mengakar di Golkar. Ia tergolong elite pemula. Berakhirnya kekuasaan Jokowi juga akan berefek pada keruntuhan posisi Bahlil,” ujar Andi saat dihubungi, Minggu (17/8/2025).
Ia menambahkan, hampir dapat dipastikan siapa pun yang akan menduduki kursi ketua umum Golkar berikutnya adalah figur yang mendapat lampu hijau dari istana.
Di internal partai, lanjut Andi, kehadiran Bahlil justru memicu dinamika baru. Sejumlah tokoh senior disebut tidak nyaman dengan arah kepemimpinannya. Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pun mulai bergulir sebagai ekspresi ketidakpuasan.
Lebih jauh, Andi menyinggung rumor yang belakangan beredar tentang kemungkinan kembalinya trah Cendana ke pucuk pimpinan Golkar. Nama Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto, serta Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, disebut-sebut berpeluang menjadi penantang serius.
“Rumor itu bisa saja menjadi kenyataan,” pungkasnya.