Ngabalin: Legacy Taufiq Kiemas Tetap Hidup di Politik Indonesia
Keterangan Foto: Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, M. Si Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional Anggota Komisi I DPR RI 2004-2009 Guru Besar Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan

Abadikini.com, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI periode 2004–2009, Prof Dr Ali Mochtar Ngabalin, mengenang mendiang Taufiq Kiemas sebagai pemimpin perekat persatuan, sekaligus menyatakan keyakinannya bahwa warisan gagasan almarhum masih hidup dan relevan dalam politik Indonesia.
Melalui unggahan di akun X resminya, Senin (11/8/2025), Ngabalin mendoakan dan memberi penghormatan kepada Taufiq Kiemas, yang wafat pada 8 Juni 2013. “Al-Fatihah untuk ahli surga ini. Dulu beliau mengingatkanku tentang kondisi republik yang hebat ini. Prediksinya tepat tentang datangnya pemimpin dengan prinsip ‘seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak’,” tulis Ngabalin.

Ngabalin menyebut Taufiq Kiemas dengan gelar “Datuk Basa Batuah” dan menyinggung latar belakang keluarganya. Ayah Taufiq, Tjik Agus Kiemas, dikenal sebagai kader militan Partai Masyumi. “Warisan genetik Masyumi TK selalu hadir dalam setiap agenda perdamaian politik tanah air,” ujarnya.
Ia juga mengingat detik-detik terakhir sebelum Taufiq Kiemas berpulang di General Hospital, Singapura. “Saya membesuk beliau, dan selalu beliau berkata dengan sapaan akrabnya: ‘Dek, kau bacalah Al-Qur’an di telingaku agar aku tenang dan pergi dengan senyum.’ Ku bacalah beberapa ayat Al-Qur’an. Luar biasa beliau ini. Mbak Puan dan Mama Egha panggilan kami anak-anak Papua kepada Ibu Mega hadir di ruang tamu ruang rawat,” kenang Ngabalin.
Bagi Ngabalin, Taufiq Kiemas selalu percaya tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan jika ada kemauan untuk duduk bersama. “Abang selalu berpesan, saling memahami masalah yang sedang kita hadapi. Kalau bisa, cari jalan keluarnya dan jangan hanya mencari penyebabnya. Masalah itu terjadi karena antara harapan dan kenyataan ada selisih, maka segera temukan titiknya,” ujarnya.
Ngabalin menutup unggahannya dengan tekad melanjutkan perjuangan sang tokoh. “Kami masih ada dan meneruskan gagasan-gagasan besar darimu. Salam dan doa penuh dari semua sahabat dan adik-adik Bang TK yang pernah menjadi anggota Komisi I DPR RI 2004–2009,” tulisnya.