Lula Balas Trump: Brasil Bukan Negara Jajahan!

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva meradang usai Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor hingga 50 persen terhadap barang-barang Brasil.
Dalam wawancara dengan CNN, Kamis (17/7/2025), Lula mengecam keras pendekatan sepihak Washington dan menyebut Trump bersikap seperti “kaisar dunia”.
“Kita tidak boleh membiarkan Trump lupa, dia dipilih untuk memimpin AS, bukan memerintah dunia,” tegas Lula.
Lula mengaku terkejut bukan hanya soal besarnya tarif, tapi juga cara penyampaiannya yang dinilai arogan. Ia menegaskan Brasil tak akan tunduk pada tekanan eksternal.
“Brasil akan mengurus rakyatnya, bukan kepentingan negara lain. Kami terbuka untuk negosiasi, bukan pemaksaan,” katanya.
Ketegangan memuncak setelah Trump ikut campur dalam proses hukum eks Presiden Jair Bolsonaro yang sedang disidang atas dugaan upaya membatalkan hasil Pilpres 2022. Trump bahkan menyerukan agar dakwaan terhadap Bolsonaro dicabut — langkah yang langsung ditampik oleh Lula dan pejabat Brasil.
Pemerintah Brasil menilai pernyataan Trump sebagai bentuk intervensi terhadap kedaulatan hukum dan demokrasi negara mereka.
Sikap keras Trump juga dipicu oleh meningkatnya peran Brasil di BRICS — aliansi negara berkembang yang dianggap Trump sebagai anti-Barat dan mengancam dominasi sistem keuangan global. Tapi Lula tak gentar.
“Partisipasi kami di BRICS adalah hak kedaulatan kami. Kami cari kemitraan yang bantu pembangunan Brasil,” tegas Lula.
Menutup pernyataannya, Lula mengirim pesan keras ke Washington.
“Brasil bukan negara jajahan. Kami akan berjalan dengan kepala tegak dan dengan cara kami sendiri,” pungkasnya.