KPK Dituding Takut Periksa Bobby Nasution dalam Skandal Proyek Jalan di Sumut

Abadikini.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai kehilangan keberanian dalam menindaklanjuti kasus dugaan suap proyek infrastruktur jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara. Kritik tajam itu datang dari Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, yang menyoroti lambannya KPK memanggil Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution, meski kepala dinasnya sudah jadi tersangka.
“KPK semakin kelihatan kehilangan taji, tidak berani menyentuh pejabat tinggi. Ini super mengecewakan,” tegas Boyamin pada Jumat (11/7/2025).
KPK telah menetapkan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting—anak buah langsung Bobby Nasution—sebagai tersangka dalam perkara rasuah proyek jalan. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda Bobby akan dimintai keterangan.
“Sebagai atasan langsung, Bobby layak diperiksa. Setidaknya ditanya, apakah dia yang mengangkat Topan, memberi tugas apa saja, dan tahu atau tidak soal proyek-proyek itu. Kalau memang tak tahu, biar dijelaskan. Tapi jangan dibiarkan,” kata Boyamin.
Lebih lanjut, Boyamin menegaskan bahwa seorang kepala daerah tidak bisa lepas tangan atas ulah bawahannya. Apalagi, hubungan antara Bobby dan Topan disebut sudah terjalin sejak Bobby masih menjabat Wali Kota Medan.
“Jangan mau enaknya saja, minta surga sendiri tapi tutup mata soal dosa anak buah. Pengawasan itu tanggung jawab kepala daerah. Jadi Bobby harus ditanya, bagaimana dia mengawasi Topan,” kritik Boyamin.
Boyamin menegaskan, pemanggilan Bobby penting bukan hanya untuk menggali fakta, tapi juga menjaga kredibilitas KPK agar tidak dianggap tebang pilih.
“Kalau memang tidak terlibat, ya bagus. Tapi tetap harus diperiksa. Kalau tidak, publik akan menilai KPK hanya main-main dalam kasus ini,” pungkasnya.