Iran Wanti-wanti Israel di Tengah Gencatan Senjata: Awas Spionase dan Berita Palsu!

Abadikini.com, JAKARTA – Meski gencatan senjata telah disepakati dan pertempuran panas di Timur Tengah mereda, Kementerian Intelijen Iran dengan tegas mewanti-wanti Israel agar tidak melakukan aksi curang, apalagi spionase, di dalam negeri mereka.
Media Iran, Fars News Agency, melaporkan pada Jumat (27/6/2025) bahwa Kementerian Intelijen Iran menuding agen-agen Israel berada di balik kampanye ‘panggilan telepon massal’ kepada warga Iran. Tujuannya, disebut jelas untuk spionase telepon dan mengorek informasi penting negara. “Dengan tujuan spionase telepon dan memperoleh informasi nasional,” demikian pernyataan Kementerian Intelijen yang dikutip Al Jazeera.
Tidak hanya itu, Iran juga memperingatkan soal penyebaran berita palsu. Ini dianggap sebagai upaya kotor untuk menghasut warga Iran agar bertindak melawan persatuan dan kesatuan nasional.
Situasi di Timur Tengah sempat memanas setelah Israel menggempur Iran pada 13 Juni 2025, yang langsung dibalas Teheran dengan ratusan rudal. Pertempuran pecah di mana-mana, dan situasi semakin genting saat AS ikut campur membantu Israel mengebom situs-situs nuklir Iran. Teheran membalas lagi dengan meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Qatar, membuat situasi berada di ambang perang terbuka.
Namun, Presiden AS Donald Trump kemudian sesumbar bahwa Iran dan Israel akan gencatan senjata. Meskipun sempat dibantah, Presiden Iran Masoud Pezeshkian akhirnya mengonfirmasi kabar baik ini pada Selasa (24/6/2025). “Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya menciptakan sejarah, kita menyaksikan gencatan senjata tercipta dan perang 12 hari berakhir,” ucap Pezeshkian.
Iran Tetap Waspada, Israel Masih Berniat Menyerang?
Di tengah kesepakatan gencatan senjata, Iran tetap menunjukkan kewaspadaan tinggi. Pihak berwenang Iran telah menangkap banyak mata-mata yang diduga bekerja untuk Israel, menunjukkan bahwa Teheran tidak lengah sedikit pun.
Ironisnya, Menteri Pertahanan Israel Katz justru mengatakan telah menginstruksikan pasukannya untuk menyerang Teheran dengan dalih Iran melanggar gencatan senjata. Israel memang kerap mengklaim atau menuding pihak lawan melakukan serangan, yang kemudian mereka jadikan dalih untuk membalas gempuran. Oleh karena itu, meskipun ada gencatan senjata, situasi di Timur Tengah tetap membutuhkan perhatian.
Akankah perdamaian ini bertahan, atau hanya jeda sesaat sebelum bara kembali menyala?