Lobi Yahudi Gagal, Zohran Mamdani Muslim Pertama Terpilih Jadi Wali Kota New York

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang warga keturunan India, Zohran Mamdani, terpilih menjadi Wali Kota New York, sekaligus mencatat sejarah sebagai pemeluk muslim yang memimpin kota metropolitan itu.
Pemilihan berlangsung Selasa malam (24/6) waktu setempat dan Zohran mewakili Partai Demokrat. Ia memiliki basis dukungan yang kuat di kota yang memiliki populasi Yahudi sangat besar.
Mamdani meraih 43,5% suara dan unggul jauh dari Andrew Cuomo dengan 36,4%, Brad Lander 11,3%, Adrienne Adams 4,1% dan kandidat lainnya 4,6%.
Zohran Kwame Mamdani (lahir 18 Oktober 1991) adalah seorang politikus asal Amerika Serikat. Ia tergabung dalam Partai Demokrat dan Sosialis Demokrat Amerika.
Sejak tahun 2021, ia menjabat sebagai perwakilan dari distrik ke-36 Majelis Negara Bagian New York yang terletak di wilayah Queens.
Meski awalnya tak diperhitungkan, Mamdani kini mendadak jadi ancaman bagi para musuh politiknya. Meski begitu ia mendapat banyak dukungan warga New York secara mayoritas dan kelompok muslim di sana.
Menurut informasi, Kota New York adalah rumah bagi sekitar satu juta Muslim dan mereka merupakan 12 persen dari pemilih dalam pemilihan wali kota tahun 2021.
Sebagai sosok politikus pro Palestina, Mamdani memiliki ketegasan dalam sikapnya terhadap Israel.
Dalam sebuah wawancara di salah satu media, ia ditanya bagaimana sikapnya ketika Netanyahu hadir di Kota New York. Bukan dengan sambutan, Mamdani justru dengan tegas akan menangkap sosok penting di Israel tersebut.
“Sebagai Wali Kota, Kota New York akan menangkap Benjamin Netanyahu. Ini adalah kota yang nilai-nilainya sejalan dengan hukum internasional, sudah saatnya tindakan kita juga sejalan,” jelasnya.
Tak Disukai Orang Yahudi di AS
Kemenangan Mamdani menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan komunitas Yahudi. Dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (26/6) dengan posisi dan retorika Mamdani yang disebut media Israel itu kontroversial, banyak warga Yahudi New York mempertanyakan apa yang akan terjadi di kota yang telah lama mereka sebut sebagai rumah.
Seorang pemimpin distrik dari Partai Demokrat dari Brooklyn dan ahli strategi politik keturunan Yahudi, Joey Saban, mengungkapkan kekecewaannya atas kemenangan Mamdani. Ia menyebut kemenangan itu adalah peringatan serius bagi warga keturunan.
“Ini adalah peringatan besar bagi komunitas Yahudi. Suara Anda penting, dan Anda tidak bisa mengabaikannya,” kata Saban dikutip dari The Jerusalem Post.