Indonesia, IOM, dan Timor-Leste Jajaki Kerja Sama Imigrasi Trilateral Perkuat Perbatasan

Abadikini.com, DILI – Indonesia bersama International Organization for Migration (IOM) Indonesia telah merampungkan kunjungan kerja strategis ke Timor-Leste pada 8-11 Juni 2025. Kunjungan ini bertujuan utama untuk menjajaki peluang kerja sama terkait isu migrasi dalam format trilateral (IOM – Indonesia – Timor-Leste), demi memperkuat manajemen migrasi dan penanganan kejahatan lintas negara.
Delegasi Republik Indonesia, yang terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Hukum dan HAM (Imigrasi dan Pemasyarakatan), serta Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri, secara aktif terlibat dalam serangkaian pertemuan penting.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Dubes Mohammad Koba, menjelaskan, “Melalui kunjungan kerja ini diharapkan dapat teridentifikasi permasalahan dan saran masukan yang berkaitan dengan manajemen migrasi dan perbatasan, termasuk penanganan kejahatan antar-negara.”
Selama kunjungan, Delegasi RI mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Timor-Leste, termasuk Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman, Direktur Jenderal Imigrasi beserta jajarannya, serta Polisi Nasional Timor-Leste. Selain itu, delegasi juga melakukan kunjungan lapangan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Batugade dan Motaain, serta berdialog dengan otoritas perbatasan dari kedua negara.
Beberapa isu krusial yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi:
Reaktivasi mekanisme bilateral (Joint Ministerial Committee/JMC dan Joint Border Committee/JBC).
Usulan penerapan kembali Pas Lintas Batas (PLB) yang sempat dihentikan oleh Timor-Leste pasca-pandemi.
Penguatan kerja sama regional dan multilateral terkait migrasi, seperti Bali Process dan Global Compact for Migration (GCM).
Pembahasan terkait keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN.
Identifikasi berbagai peluang kerja sama peningkatan kapasitas untuk penanganan Transnational Organized Crime (TOC) dan keimigrasian.
Secara khusus, IOM menawarkan pembentukan platform dialog sebagai wadah pertukaran pandangan dan pelaksanaan kerja sama lebih lanjut dalam isu migrasi. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara ketiga pihak dalam menghadapi tantangan migrasi global.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Indonesia dan IOM untuk mendukung Timor-Leste dalam membangun sistem manajemen migrasi yang lebih efektif dan aman, sekaligus mempererat hubungan bilateral dan trilateral dalam menjaga stabilitas di kawasan.