Inovasi Polri Dorong Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani: Hasil Panen Jagung Meroket

Abadikini.com, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dinilai berhasil meningkatkan perekonomian petani sekaligus berkontribusi signifikan dalam upaya pemerintah mencapai swasembada pangan. Peran krusial ini ditunjukkan melalui pengelolaan lahan pertanian jagung yang luas dan komprehensif. Dari total 334.524,37 hektare lahan yang digarap, hasil panennya diperkirakan mencapai 1,78 hingga 2,54 juta ton jagung.
“Di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri menunjukkan peran krusialnya dalam membantu mewujudkan visi-misi Prabowo-Gibran. Terutama terkait penegakan hukum, pemerataan ekonomi dan kesejahteraan, serta swasembada pangan,” ujar R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), dalam keterangannya dikutip, Minggu (8/6/2025).
Haidar menjelaskan bahwa dalam mencapai swasembada pangan, khususnya jagung, Polri berperan dari hulu hingga hilir. Ini mencakup edukasi, penyiapan lahan, penyediaan pupuk dan alat pertanian, bibit unggul, proses penanaman hingga panen, penampungan dan penyimpanan, distribusi, ekspor, hingga pengolahan hasil panen untuk pakan ternak.
“Padahal, tugas Polri secara konvensional melayani masyarakat, menjaga kamtibmas dan sebagai penegak hukum saja sudah berat,” tambah Haidar, menyoroti dedikasi Polri di luar tugas pokoknya.
Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani
Panen raya jagung pada kuartal II 2025 menunjukkan kenaikan signifikan, dari rata-rata 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare. Dampak langsungnya adalah peningkatan tajam pendapatan para petani, dari semula Rp500 ribu per bulan melonjak menjadi Rp4,5 juta per bulan. Pertumbuhan produktivitas ini tidak terlepas dari penggunaan bibit unggul dan pupuk hasil riset Polri, serta penerapan alat pertanian modern.
Infrastruktur Pendukung dan Strategi Hilirisasi
Untuk mengatasi tantangan surplus produksi yang ditaksir mencapai enam juta ton, Polri bersama Bulog sedang membangun 18 gudang penyimpanan yang ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Selain itu, Polri juga siap membeli hasil panen petani dengan harga Rp5.500 per kilogram, memberikan jaminan pasar yang stabil bagi petani.
Di sisi hilir, Polri menjalin kerja sama dengan perusahaan pakan ternak untuk mengelola hasil panen melalui 47 feedmills di 17 provinsi. Pembangunan dua pabrik baru di Maros, Sulawesi Selatan, dan Lamongan, Jawa Timur, juga sedang dalam proses. Kedua pabrik ini digadang-gadang akan menjadi tempat pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Polri juga telah menjalin kerja sama ekspor dengan perusahaan pengelola hasil pertanian di Malaysia. Kesepakatan ekspor ini mencakup 20 ribu ton jagung secara bertahap. Ekspor perdana sebanyak 1.200 ton dengan harga Rp5.900 per kilogram bahkan telah diresmikan dan dilepas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.