Gila, Pemilihan Paus Baru Dijadikan Judi, Taruhan Capai Rp 162 Miliar

Abadikini.com, JAKARTA – Kegilaan masyarakat terhadap judi tampaknya tak mengenal batas. Tak hanya olahraga atau acara hiburan, kini bahkan pemilihan Paus baru pun menjadi ajang taruhan. Para penjudi ramai-ramai bertaruh mengenai sosok yang akan menggantikan Paus Fransiskus.
Jumlah taruhan terus meningkat seiring pelaksanaan konklaf yang akan berjalan pekan depan. Dikutip AP, Minggu (4/5/2025), berbagai situs web judi mulai membuka pasar taruhan Paus baru.
Di Amerika Serikat, meskipun taruhan semacam ini ilegal, pasar gelap judi Paus baru mencatatkan angka fantastis. Beberapa situs bahkan melaporkan taruhan mencapai US$ 10 juta atau mencapai Rp 162,2 miliar untuk siapa yang akan menjadi Paus berikutnya. Di Inggris, sekitar 30.000 pound sterling (sekitar Rp 600 juta) telah dipertaruhkan di platform taruhan terkemuka, menunjukkan betapa seriusnya minat global terhadap peristiwa ini.
“Minat globalnya sangat besar,” kata Sam Eaton, manajer Oddschecker di Inggris, salah satu platform taruhan daring terbesar yang menganalisis peluang di berbagai pasar. “Saya rasa belum pernah ada pasar seperti ini, dengan begitu banyak negara tertarik melihat peluangnya,” sambungnya.
Ribuan taruhan Paus baru justru datang dari sekitar 140 negara. Beberapa penjudi paling banyak datang dari Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat. Hanya saja memang jika dibandingkan dengan taruhan lain, perjudian Paus baru memang tidak terlalu besar dari segi jumlah.
“Taruhan tentang paus berikutnya memang pasar kecil, tapi minatnya datang dari seluruh dunia,” ujar Lee Phelps dari William Hill, salah satu bandar judi terbesar di Inggris.
Di Italia, meski taruhan semacam ini dilarang, banyak warga yang tetap terlibat dalam permainan seru tanpa uang taruhan. Sebagai contoh, Fantapapa (Fantasy Pope) menjadi permainan favorit, di mana lebih dari 60.000 orang ikut serta dalam memilih kardinal favorit mereka layaknya permainan liga fantasi sepak bola.
“Meskipun ini bukan soal uang, permainan ini membuat teman-teman bisa tertawa bersama. Bagi kami, ini hiburan ringan di tengah peristiwa yang serius,” ujar Federico La Rocca, mahasiswa Italia yang ikut bermain. “Awalnya hanya seru-seruan, tapi karena konklaf segera tiba, saya ikut main juga.”
Mauro Vanetti, pencipta Fantapapa, menegaskan bahwa meski mereka menentang perjudian, permainan ini dimaksudkan sebagai cara menyenangkan untuk menyikapi peristiwa serius tanpa melecehkan makna sakral pemilihan Paus baru.