Kemenkes RI dan IDAI Bersinergi Perkuat Perlindungan Anak

Abadikini.com, BANTEN – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan komitmen kuatnya dalam mendukung penuh peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang diinisiasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kegiatan yang dipusatkan di Provinsi Banten pada Rabu (30/4) ini menjadi momentum krusial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan peran vital imunisasi dalam melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah.
PID tahun ini menjadi platform strategis untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat tentang esensi imunisasi sebagai garda terdepan pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Imunisasi bukan hanya krusial bagi kesehatan anak-anak, melainkan juga investasi penting untuk mewujudkan generasi yang sehat di seluruh siklus kehidupan. Sinergi erat antara Kemenkes dan IDAI dalam penyelenggaraan PID mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang solid dalam mengakselerasi pencapaian target imunisasi nasional.
Meskipun IDAI menjadi penggerak utama, kehadiran aktif Kemenkes menunjukkan dukungan penuh, terutama dalam memperkuat diseminasi pesan dan edukasi kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, menyoroti data dari WHO tahun 2023 yang mencengangkan, di mana terdapat 14,5 juta anak di seluruh dunia yang belum mendapatkan imunisasi dasar atau dikenal sebagai zero dose. Indonesia, sayangnya, menduduki peringkat keenam tertinggi secara global dengan sekitar 1,3 juta anak belum menerima imunisasi DPT 1 pada periode 2019–2023.
“Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi nyata dari banyaknya anak-anak di Indonesia yang masih rentan terhadap penyakit. Kondisi ini akan menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa jika kita tidak mengambil tindakan nyata,” tegas dr. Prima di hadapan para peserta PID di Banten.
Beliau menekankan bahwa cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan berkualitas adalah kunci utama dalam mencegah morbiditas, disabilitas, bahkan mortalitas akibat penyakit. Lebih dari itu, imunisasi berperan sentral dalam membangun generasi yang sehat dan tangguh, siap mengemban amanah pembangunan bangsa di masa depan.
“Imunisasi bukan hanya sekadar layanan kesehatan rutin, tetapi merupakan investasi jangka panjang yang paling berharga untuk melindungi masa depan anak-anak kita,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan PID telah bergulir sejak Maret hingga April 2025 di berbagai penjuru negeri. Inisiatif ini meliputi pelayanan imunisasi serentak, kampanye Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) yang inovatif, kompetisi jurnalistik dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran publik, pemberian penghargaan kepada daerah dengan capaian imunisasi yang gemilang, serta penyelenggaraan serial webinar yang berhasil menjangkau lebih dari 94.000 peserta dari beragam latar belakang.
Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menggarisbawahi bahwa PID adalah manifestasi komitmen global dalam menyelamatkan jutaan nyawa melalui kekuatan vaksinasi.
“Pekan Imunisasi Dunia 2025 adalah momen untuk merayakan kemajuan signifikan yang telah diraih Indonesia dalam melindungi jutaan jiwa melalui imunisasi. Dengan mengusung tema ‘Imunisasi untuk Semua itu Mungkin bagi Umat Manusia’, kita menjawab seruan global untuk mengatasi kesenjangan imunisasi, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan bahwa imunisasi bukan sekadar cita-cita, melainkan realitas yang dapat dan harus diwujudkan demi kesehatan seluruh masyarakat.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman, menyatakan bahwa vaksin adalah salah satu inovasi paling transformatif dalam sejarah kesehatan masyarakat.
“Dalam lima dekade terakhir, vaksin telah berjasa menyelamatkan 154 juta nyawa di seluruh dunia. Di Indonesia, UNICEF terus berkomitmen untuk mendukung program imunisasi anak melalui kolaborasi yang erat dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai mitra strategis,” jelas Maniza.
Ia menekankan bahwa investasi berkelanjutan dalam program imunisasi sangat krusial untuk memastikan setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat dan berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa yang gemilang.
Kemenkes RI bersama WHO, UNICEF, dan IDAI menyerukan kepada seluruh orang tua, pengasuh, dan masyarakat Indonesia untuk memastikan anak-anak tercinta mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Komitmen ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam mencapai target Agenda Imunisasi 2030 (IA2030) dan mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
Pekan Imunisasi Dunia diperingati setiap tahun pada minggu terakhir bulan April. Tahun ini, Indonesia mengusung tema nasional yang selaras dengan visi besar bangsa, yaitu “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas”, yang sejalan dengan tema global “Immunization for All is Humanly Possible.”