Olahraga Untuk Penyandang Disabilitas Di Solo Jadi Sorotan Seluruh Dunia

Abadikini.com, JAKARTA – ASEAN Para Games ke-11 yang diselenggarakan Indonesia di Solo sukses besar. Tiket untuk upacara pembukaan di Stadion Manahan terjual habis dalam waktu kurang dari 30 menit. 15.000 orang menyaksikan Upacara Pembukaan secara langsung, dan lebih banyak lagi penonton di rumah. 1267 atlet akan berkompetisi di seluruh acara, di mana 321 atlet bermain untuk Indonesia. Indonesia saat ini berada di puncak klasemen perolehan medali.

Pada saat yang sama, di Birmingham, Inggris – Commonwealth Games sedang berlangsung. Dari keseluruhan program, 6.500 atlet dari 72 tim berpartisipasi, di hadapan sekitar 1,5 miliar pemirsa secara global.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins, mengatakan

“Olahraga adalah pemersatu yang hebat. Indonesia dan Inggris baru saja menikmati Para sport, sebuah hiburan dan inspirasi yang luar biasa. Acara ini mengingatkan kita bahwa kita mampu mencapai apapun melalui dedikasi dan kerja keras. Masing-masing acara yang kami selenggarakan telah mencapai kesuksesan besar sejauh ini. Para games ASEAN ke-11 dapat menjadi kebanggaan Indonesia. Inggris juga bisa menjadikan Commonwealth Games di Birmingham sebuah kebanggaan. Kedua negara akan menantikan kesuksesan di Paralimpiade berikutnya.

Commonwealth Games menjadi sorotan di Birmingham, Inggris. Birmingham membuktikan mengapa Inggris adalah mitra yang hebat bagi Indonesia. Birmingham merupakan kota yang memiliki keberagaman: rumah bagi lebih dari 190 negara yang berbicara lebih dari 200 bahasa. Birmingham masih muda: sepertiga dari populasi wilayah West Midlands di mana Birmingham merupakan bagian dari wilayah tersebut, berusia di bawah 25 tahun. Malala, seorang Pemenang Hadiah Nobel dan pejuang yang tak kenal takut untuk memperjuangkan hak Anak Perempuan atas pendidikan, hanyalah salah satu contoh penduduk Birmingham yang masih belia, di mana Malala memilih untuk menjadikan Birmingham sebagai rumahnya setelah ia melarikan diri dari Taliban.”

Mengutip dari pidato sambutan inspiratif yang diberikan pada upacara pembukaan Birmingham Commonwealth Games oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, yang sekarang menyebut kota Birmingham sebagai rumahnya:

“Birmingham – ketika saya pertama kali datang ke kota itu, saya belum pernah mendengar Birmingham sebelumnya. Tetapi saya mulai memahaminya: dari para dokter dan perawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth; dari guru-guru yang menginspirasi saya di sekolah, membantu ibu saya belajar bahasa Inggris dan yang mengajari adik-adik saya mengemudi; melalui Perpustakaan Birmingham yang indah; melalui pertemanan yang saya bangun – dari sahabat saya Ellen, seorang warga Birmingham sepanjang masa,
hingga keluarga yang datang ke sini, dari Zimbabwe, Hong Kong, Pakistan, dan yang lainnya.

Malam ini, tim dari 72 negara dan wilayah bergabung dengan warga Birmingham untuk merayakan persahabatan antar negara. Para atlet muda yang akan bertanding selama dua minggu ke depan mewakili jutaan anak perempuan dan laki-laki di seluruh wilayah Commonwealth, yang menjadi harapan kita bersama untuk masa depan. Masa depan di mana setiap anak dapat bersekolah, di mana perempuan dapat berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat, di mana keluarga dapat hidup dengan damai dan bermartabat.

Selama dua minggu ke depan ketika kita menonton atlet yang luar biasa dari Commonwealth games, ingatlah bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk mencapai potensinya secara maksimal dan mengejar impian terliarnya. Dan sekarang, ini merupakan kehormatan bagi saya untuk mengucapkan selamat datang di Birmingham.”

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker