Dominan di Liga, Pincang di Derby: Inter Dibayang-Bayangi Rekor Kelam Lawan Milan
Abadikini.com, JAKARTA – Derby della Madonnina kembali memanaskan udara Kota Milan. Inter Milan dan AC Milan akan saling tikam pada pekan ke-12 Serie A, Senin (24/11) dini hari WIB, di Stadion Giuseppe Meazza—pertandingan yang selalu lebih besar dari sekadar perebutan tiga poin. Ini soal gengsi, dominasi, dan sejarah panjang dua kubu yang tak pernah akur dalam memperebutkan tahta kota mode.
Inter tiba di laga ini dengan kepercayaan diri terangkat usai menjinakkan Lazio 2-0 sebelum jeda internasional. Tim asuhan Cristian Chivu tengah berada dalam fase stabil, mengemas tiga kemenangan dari enam pertandingan terakhir. Namun statistik tidak selalu berpihak: performa impresif di liga belum diterjemahkan menjadi superioritas di derbi. Nerazzurri gagal menang dalam tiga pertemuan terakhir kontra Milan, meninggalkan tanda tanya besar jelang duel paling emosional di kalender mereka.
Di kubu seberang, Milan datang dengan misi pemulihan. Hasil imbang 2-2 kontra Parma menjadi pengingat bahwa konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah. Meski begitu, hanya tertinggal dua poin dari Inter membuat Rossoneri memandang derbi ini sebagai kesempatan emas untuk mengambil alih momentum dan mengumumkan diri sebagai kandidat serius perebutan Scudetto.
Masalah utama Inter justru berada di panggung besar. Mereka tak pernah menang dalam 11 laga terakhir melawan trio rival utama—Milan, Juventus, dan Napoli. Catatan itu mencakup lima kali imbang dan enam kekalahan, termasuk tiga tumbang beruntun dari Milan:
0-3 di Coppa Italia
3-4 di Serie A
1-3 di Serie A
Rentetan negatif ini menjadi beban mental yang harus dihilangkan Chivu jika ingin menjaga kepercayaan diri timnya.
Namun angka-angka sejarah masih memberi Inter sedikit ruang bernafas. Dari 228 duel resmi, Inter unggul dalam head to head dengan 85 kemenangan, sementara Milan mengoleksi 74 kemenangan dan 69 pertandingan berakhir imbang.
Meski demikian, tren mutakhir justru berbicara sebaliknya. Milan dalam dua lawatan terakhir sebagai “tamu” di San Siro berhasil pulang dengan kemenangan—2-1 pada liga September 2024 dan 3-0 di Coppa Italia April 2024. Jika Rossoneri kembali menang, mereka mencetak sejarah: tiga kemenangan tandang beruntun atas Inter untuk pertama kalinya sejak era keemasan 2003–2005.
Derbi kali ini bukan sekadar ritual tahunan; ini pertaruhan besar. Inter ingin mematahkan kutukan, Milan mengincar catatan sejarah baru. San Siro pun bersiap menjadi saksi pertarungan dua bangunan megah ambisi yang sedang mencari validasi di tengah musim yang semakin panas.



