TSU Rusia Kukuhkan Ngabalin Jadi Visiting Professor, Golkar Dorong Diplomasi Ilmu Pengetahuan
Abadikini.com, JAKARTA – National Research Tomsk State University (TSU), salah satu kampus riset paling bergengsi di Rusia, resmi menganugerahkan gelar Visiting Professor of International Relations kepada Ali Mochtar Ngabalin. Pengukuhan berlangsung dalam seremoni akademik di Tomsk, Siberia.
Presiden TSU, Prof Georgiy V. Mayer, memimpin langsung prosesi penyerahan diploma. Ia menyebut gelar tersebut diberikan melalui proses evaluasi ketat terhadap rekam jejak keilmuan dan kontribusi Ngabalin dalam pengembangan hubungan Indonesia–Rusia.
“Kami menilai Dr Ali Mochtar Ngabalin memiliki kontribusi signifikan dalam membangun dialog internasional dan kerja sama akademik antara Rusia dan Indonesia. Karena itu TSU memberikan gelar Visiting Professor,” kata Prof Mayer dalam keterangannya Kamis (20/11/2025).
Pihak TSU mengungkap penilaian mencakup publikasi akademik, jaringan internasional, serta aktivitas Ngabalin dalam isu politik global yang selama ini terekam luas di media nasional.
Ngabalin mengaku terhormat menerima pengakuan tersebut.
“Ini kehormatan besar. Saya memandangnya sebagai amanah untuk memperkuat jembatan ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Rusia,” ujarnya.
Dihadiri Pejabat Rusia
Pengukuhan itu turut dihadiri Dr Nauval Hasana, akademisi Indonesia di Moskow. Ia datang khusus ke Tomsk menyaksikan prosesi tersebut.
“Ini menunjukkan pengakuan lembaga riset Rusia terhadap kapasitas intelektual Indonesia,” kata Nauval.
Usai acara, Ngabalin menghadiri makan malam resmi bersama Ms Oksana Kozlovskaya, Ketua Legislative Duma Tomsk Region. Kozlovskaya menyampaikan ucapan selamat secara langsung.
“Gelar ini pantas diberikan. Kami menghargai kontribusi Dr Ngabalin dalam memperkuat komunikasi antara kedua negara,” ujar Kozlovskaya.
Profil Singkat Para Tokoh
Prof Georgiy V. Mayer dikenal sebagai salah satu figur pendidikan papan atas di Rusia. Ia pernah menjabat Rektor TSU selama 18 tahun sebelum diangkat sebagai Presiden National Research TSU.
Sementara itu, Kozlovskaya memiliki karier panjang di pemerintahan Tomsk, termasuk pernah menjabat First Deputy Governor dan kini memimpin badan legislatif regional serta dua dewan legislatif di tingkat federal dan distrik Siberia.
Bahas Kerja Sama Akademik hingga Ekonomi
Dalam pertemuan dengan pejabat Tomsk, Ngabalin dan delegasi Golkar membahas peluang kerja sama riset, teknologi, energi, dan pendidikan. Tomsk diketahui merupakan kota universitas dengan lebih dari 100 ribu mahasiswa dan menjadi pusat riset penting di Rusia.
“Kerja sama akademik dan ilmu pengetahuan adalah salah satu pintu diplomasi paling strategis. Golkar berkomitmen memperkuat jejaring internasional Indonesia,” kata Ngabalin.
Selama di Tomsk, Ngabalin juga bertemu mahasiswa Indonesia di Siberia, berdiskusi dengan sejumlah akademisi, dan memberikan kuliah umum mengenai hubungan Indonesia–Rusia.
“Semoga langkah kecil ini membuka jalan kolaborasi yang lebih besar dan berarti bagi kedua negara,” pungkasnya.


