Penuhi Kebutuhan MBG, Pemerintah Siapkan Produksi 82,9 Juta Butir Telur dan Potong Ikan Per Hari
Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan perhitungan masif kebutuhan protein harian untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan menyentuh 82,9 juta penerima mulai tahun 2026.
Pemerintah kini tengah menyiapkan peningkatan kapasitas produksi pangan protein secara besar-besaran untuk menyokong program tersebut.
Zulhas menjelaskan, kebutuhan harian program MBG menuntut kesiapan produksi yang ekstrem untuk komoditas seperti telur, ikan, ayam, sayur, dan buah.
“Kalau satu hari perlu satu butir telur, maka kami perlu satu hari 82,9 juta butir telur tahun depan. Lalu perlu ikan, maka kita perlu 82,9 juta potong ikan tahun depan,” beber Zulhas, dikutip Kamis (20/11/2025).
Strategi Peningkatan Produksi Protein dan Anggaran Rp44 Triliun
Pemerintah menilai penguatan sektor protein sangat mendesak menyusul keberhasilan peningkatan produksi komoditas karbohidrat dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk mencapai target produksi masif ini, pemerintah akan melakukan sejumlah langkah strategis:
Peternakan Ayam: Pengembangan pakan ternak dan budidaya ayam berskala nasional.
Perikanan: Membangun tambak ikan berskala besar seluas sekitar 20.000 hektare di Jawa, dan mengembangkan tambak di 500 kabupaten dan kota, termasuk menghidupkan kembali bekas tambak udang windu.
Desa Nelayan: Rencana pembangunan 2.000 desa nelayan pada tahun 2026.
Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek peningkatan kapasitas produksi pangan ini adalah Rp44 triliun.
Kedaulatan Pangan Tidak Boleh Ditawar
Zulhas menambahkan bahwa saat ini Indonesia sudah mencukupi stok karbohidrat, bahkan mencatat surplus beras sekitar empat juta ton pada tahun ini, sehingga tidak perlu melakukan impor beras di akhir 2025.
“Perintah Bapak Presiden, kedaulatan pangan tidak boleh ditawar-tawar. Berapa pun ongkosnya, kami harus lakukan,” tegasnya.
Pemerintah berharap perluasan kapasitas produksi pangan dan kolaborasi lintas negara dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang, menuju kedaulatan pangan secara besar-besaran dalam 1 hingga 5 tahun ke depan. (antara)



