Partai Golkar Go Internasional Kerjasama dengan United Russia Untuk Penguatan Demokrasi
Abadikini.com, JAKARTA – Partai Golkar resmi memperkuat diplomasi politik internasional melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan All-Russian Political Party “United Russia” pada Simposium Internasional dan Sidang Komite Tetap Gerakan Internasional untuk Kemerdekaan Bangsa-Bangsa di Sochi, Federasi Rusia, 13–16 November 2025.
Delegasi Golkar dipimpin Prof. Ali Mochtar Ngabalin selaku Ketua Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional DPP Partai Golkar, didampingi:
1. Amriyati Amin (Sekretaris Delegasi)
2. Dosmar (Ketua Bidang Kebijakan Infrastruktur dan Energi)
3. Ratu Dian Hatifah (Kesekjenan DPP Golkar)
4. Mustafa M. Radja (Ketua Bidang Pengembangan Koperasi dan UMKM)
5. Abdul Rahman Farisi (Sekretaris Ekonomi Internasional)
6. Mustahuddin (Sekretaris Bidang Pertanahan dan Reformasi Agraria)
7. Sirajuddin W. Abdullah (Sekretaris Bidang Kebijakan Infrastruktur dan Energi)
Penandatanganan ini dinilai sebagai langkah strategis yang menegaskan posisi Golkar dalam empat isu penting dunia: kedaulatan politik, keamanan informasi, stabilitas ekonomi, serta solidaritas negara-negara Mayoritas Global.
Ngabalin menekankan bahwa salah satu fokus utama kemitraan dengan United Russia adalah memperkuat perlindungan proses elektoral dari intervensi asing. Ia menyoroti kerentanan negara kecil dan menengah terhadap tekanan politik melalui framing media, operasi informasi, pemantau pemilu yang tidak objektif, hingga upaya memengaruhi kebijakan nasional melalui lembaga internasional.
“Kerja sama ini membuka ruang pertukaran pengetahuan, metodologi pengamanan pemilu, serta pendekatan hukum internasional untuk menjaga kedaulatan politik,” ujar Ngabalin dalam keterangan rilis Rabu (19/11/2025).
Selain isu elektoral, kolaborasi kedua partai mencakup bidang sosial, ekonomi, energi, dan keamanan siber. Dialog mengenai ketahanan energi dan stabilitas ekonomi disebut Ngabalin sebagai “kunci bagi negara berkembang menghadapi tekanan global.”
Agenda penting lainnya adalah memperkuat solidaritas negara-negara Mayoritas Global dalam menghadapi bentuk baru neokolonialisme. Menurutnya, kolonialisme modern tidak lagi hadir melalui kekuatan militer, tetapi lewat instrumen elektoral, hukum, media, dan struktur internasional yang dapat memengaruhi stabilitas negara.
Dalam pidatonya di Sochi, Ngabalin menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten mendukung perdamaian dunia, kemerdekaan bangsa-bangsa, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ia menilai posisi tersebut sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Presiden Prabowo Subianto, termasuk dukungan terhadap Palestina, stabilitas Timur Tengah, dan dialog antar-kekuatan global.
“Diplomasi hari ini tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga oleh partai politik. Inilah cara baru Indonesia menunjukkan kualitas kepemimpinannya di dunia internasional,” tegasnya.
Golkar, lanjut Ngabalin, akan memanfaatkan ruang diplomasi partai untuk memperkuat kedaulatan nasional dan mendorong terciptanya tatanan dunia yang lebih adil. Kemitraan dengan United Russia disebutnya sebagai bagian dari strategi besar Indonesia dalam memperluas pengaruh dan memperkuat posisi di panggung global.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak tunduk pada tekanan dan berani membangun kemitraan strategis. Golkar membawa mandat itu,” pungkasnya.



