Wawali Tidore Ahmad Laiman: Inovasi dan Kreativitas Adalah ‘Tambang’ Kami, Bukan Sekadar Perlombaan
Abadikini.com, TIDORE – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menerima langsung kedatangan Tim Uji Petik Inovasi dari Kementerian Dalam Negeri di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (17/11/2025). Kedatangan tim ini bertujuan memvalidasi dua inovasi unggulan daerah, setelah Kota Tidore Kepulauan berhasil masuk dalam 11 besar daerah terinovatif tingkat nasional.
Dua inovasi yang diuji adalah: Kerjasama Antar Daerah untuk Optimalisasi Pengendalian Inflasi (Kado Inflasi) dan Ngobrol Berfaedah Seputar Pengadaan Secara Online (Ngofa Se Dano).
Dalam sambutannya, Ahmad Laiman menegaskan komitmen Pemkot Tidore dalam memperkuat budaya inovasi, bahkan dengan menerapkan reward dan punishment (pemotongan TPP) bagi OPD yang tidak mengembangkan inovasi.
“Kami ini daerah kecil yang tidak punya tambang seperti daerah sekitar, karena itulah Inovasi dan kreativitas adalah tambang-tambang kami. Ketika banyak daerah fokus pada eksplorasi tambang dan minerba, Tidore justru menempatkan konservasi sebagai arah pembangunan utama,” tegas Ahmad Laiman.
Menjaga Hutan adalah Cuan dan Keberlanjutan
Ahmad Laiman menambahkan, dengan tutupan hutan di atas 60% dan status sebagai kota dengan kualitas lingkungan hidup terbaik nasional, Tidore berperan penting dalam menjaga laju deforestasi.
“Menjaga hutan juga bisa menjadi cuan, tidak hanya eksploitasi yang memberi cuan. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi dan kreativitas dari kita untuk membangun kesepahaman pada mindset kita bahwa pembangunan itu harus berkeadilan untuk menjaga ekosistem alam dan lingkungan,” jelasnya.
Apresiasi dari Kemendagri: Semakin Terjepit, Semakin Inovatif
Program Manager Kemitraan Partnership, Mochamad Asir Sani, yang hadir dalam tim validasi, turut memberikan apresiasi tinggi. Ia menyebut bahwa langkah Tidore yang menekankan inovasi dan keberlanjutan sudah berada di jalur yang tepat, mengingat isu lingkungan diprediksi menjadi isu global nomor satu pada tahun 2030–2035.
“Kota Tidore memiliki kemampuan berinovasi yang kuat meskipun berada dalam keterbatasan. Semakin terjepit semakin inovatif. Inovasi muncul ketika suatu daerah berada dalam tekanan,” kata Asir Sani, yang juga mengapresiasi capaian Tidore yang memiliki total 227 inovasi—jumlah yang sangat tinggi dibanding kapasitas daerah.
Rangkaian validasi ini akan berlangsung selama tiga hari, meliputi simulasi, presentasi, dan pengecekan implementasi inovasi di lapangan, termasuk Tour ke Kelurahan Gurabunga.



