San Siro Tinggal Kenangan: AC Milan dan Inter Akusisi Stadion Tua, Siap Lahirkan Arena Modern
Abadikini.com, JAKARTA – Setelah bertahun-tahun menjadi simbol kebanggaan sepak bola Italia, Stadion San Siro akhirnya berpindah tangan. Dua raksasa Serie A, AC Milan dan Inter Milan, resmi mengakuisisi stadion bersejarah itu beserta lahan di sekitarnya dari Pemerintah Kota Milan.
Kesepakatan monumental ini diteken Rabu (5/11), menandai babak baru dalam sejarah panjang kedua klub sekota tersebut. Dalam pernyataan bersama, Milan dan Inter mengumumkan penandatanganan akta jual beli yang mencakup area “San Siro Great Urban Function” — langkah pertama menuju pembangunan stadion baru yang lebih modern dan efisien.
Kedua klub yang kini dikuasai investor asal Amerika, RedBird Capital (Milan) dan Oaktree Capital (Inter), menggandeng dua firma arsitektur papan atas dunia, Foster + Partners dan Manica. Mereka ditugasi merancang stadion berkapasitas 71.500 kursi, dilengkapi area komersial dan residensial di sekitarnya.
Namun, keputusan ini tidak sepenuhnya mulus. Jaksa Milan tengah menyelidiki dugaan manipulasi dalam proses tender lahan setelah muncul laporan dari pihak yang mengklaim tidak diberi cukup waktu untuk mengajukan penawaran. Meski demikian, sumber di kejaksaan menegaskan penyelidikan itu tidak akan menunda proyek.
Rencana perombakan San Siro sejatinya sudah lama menjadi perdebatan. Sejak 2019, diskusi tentang nasib “kuil sepak bola Italia” itu kerap memicu protes dari warga dan politisi lokal yang ingin mempertahankan warisan sejarahnya. Meski sebagian bangunan akan dihancurkan, beberapa elemen ikonik — seperti sebagian tribun tingkat dua — akan dipertahankan sebagai monumen sejarah.
Didirikan pada 1926 dan terakhir direnovasi untuk Piala Dunia 1990, San Siro selama ini menjadi rumah bagi dua klub dengan sejarah panjang di Eropa, sekaligus panggung konser megabintang dunia. Namun, seiring laju modernisasi dan investasi asing di Serie A, tekanan untuk memperbarui infrastruktur stadion semakin besar.
Italia bersama Turki bahkan tengah bersiap menjadi tuan rumah Euro 2032, sehingga peningkatan fasilitas stadion menjadi keharusan.
Proyek anyar ini mendapat dukungan finansial besar dari Goldman Sachs dan JPMorgan sebagai koordinator utama, bersama Banco BPM dan BPER Banca sebagai mitra perbankan. Sementara pembangunan stadion baru direncanakan di area tak jauh dari lokasi lama, San Siro masih akan dipakai Milan dan Inter hingga proyek rampung.
Menariknya, sebelum dihancurkan sepenuhnya, San Siro masih akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2026 — semacam salam perpisahan bagi stadion yang selama hampir satu abad menjadi saksi rivalitas merah dan biru di kota Milan.
Kini, masa depan San Siro tak lagi diselimuti ketidakpastian. Dari simbol masa lalu, ia tengah bertransformasi menjadi ikon baru sepak bola modern Italia — sebuah evolusi dari nostalgia menuju era baru yang lebih megah dan berani.


